REPUBLIKA.CO.ID, MOGADISHU -- Korban penembakan kelompok bersenjata di sebuah hotel di Somalia pada Jumat (12/7), naik menjadi 26 orang. Mereka yang tewas antara lain orang Kenya, Amerika, Inggris dan Tanzania.
Sebuah mobil meledak di hotel tempat pensiunan dan anggota legislatif menggelar rapat. Polisi mengatakan setelah itu tiga orang bersenjata masuk ke dalam hotel tersebut. Mayor Polisi Mohammed Abdi menyebut, butuh waktu 11 jam sebelum pasukan keamanan mengakhiri serangan tersebut.
Kandidat calon presiden negara bagian Jubbaland menjadi salah satu korban tewas dalam kejadian ini. Dua orang jurnalis dan satu pegawai PBB juga dikabarkan tewas. Kelompok al-Shabaab yang berafiliasi dengan Alqaidah mengaku bertanggung jawab atas serang ini.
Al-Shabaab sudah mencoba menggulingkan pemerintahan Somalia yang didukung PBB. Presiden negara bagian Jubbaland Ahmed Mohamed Modabe mengatakan tiga orang Kenya, satu orang Inggris, dua orang Amerika dan tiga orang Tanzania termasuk korban tewas.
"Di antara yang tewas juga kandidat presiden negara bagian Jubbaland bernama Shuuriye, empat milisi yang menyerang hotel, salah satunya melakukan bom bunuh diri di mobil, dua ditembak mati dan satu lagi ditangkap hidup-hidup oleh pasukan keamanan Jubbaland," kata Modabe, Sabtu (13/7).
Ia mengatakan ada 56 orang terluka dalam serangan ini. Dua di antaranya warga negara China. Sebelumnya polisi mengatakan semua pelaku serangan terbunuh. Menteri Perencanaan Jubbaland Just Aw Hersi mengonfirmasi beberapa tokoh Somalia di Twitter.
"Kami akui, hati kami hancur oleh kematian mengenaskan yang tiba-tiba, tapi yakinlah kami juga amat sangat marah karena itu," cicitnya.
Kantor Organisasi Internasional untuk Imigrasi (IOM) di Somalia mengonfirmasi satu staf lokal yang bernama Abdifatah Mohamed salah satu korban tewas dalam penembakan ini. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Somalia SADO di Twitter mengatakan direktur eksekutif mereka Abdullahi Isse Abdulle juga korban tewas.
Kelompok jurnalis juga mengonfirmasi dua jurnalis yakin Hodan Naleyah pendiri Integration TV dan reporter SBC TV Mohamed Sahal Omar masuk daftar korban meninggal dunia. Presiden negara bagian Jubbaland Madobe mengatakan suami Naleyah, Jama Fariid juga tewas.
"Kami sedih dan marah atas hilangnya nyawa ini dan kami mengecam sekeras mungkin atas pembantaian ini," kata sekretaris jenderal Federasi Jurnalis Somalia Mohamed Ibrahim Moalimuu.