Jumat 26 Jul 2019 03:02 WIB

Cina akan Biayai Proyek Jalur Kereta Api di Malaysia

Cina sepakat memangkas biaya pembangunan setelah diprotes Mahathir.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Menteri Transportasi Malaysia Anthony Loke (kiri) dan Menteri Transportasi Singapura Khaw Boon Wan saat penandatanganan kerja sama kereta api cepat Rapid Transit System pada 21 Mei 2019.
Foto: Mediacorp/Jeremy Long
Menteri Transportasi Malaysia Anthony Loke (kiri) dan Menteri Transportasi Singapura Khaw Boon Wan saat penandatanganan kerja sama kereta api cepat Rapid Transit System pada 21 Mei 2019.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Bank Ekspor Impor Cina akan membiayai 85 persen dari proyek jalur kereta api di Malaysia senilai 44 miliar ringgit atau 10,7 miliar dolar AS. Menteri Transportasi Malaysia Loke Siew Fook mengatakan, pembangunan jalur kereta api tersebut dapat meningkatkan pembangunan ekonomi di perdesaan. 

Proyek pembangunan East Coast Rail Link di semenanjung Malaysia sempat ditangguhkan, tak lama setelah Perdana Menteri Mahathir Mohamad memenangkan pemilihan umum. Mahathir menilai, biaya proyek kereta api tersebut terlalu besar dan dapat menggerus anggaran negara.

Baca Juga

Kemudian, pada April lalu pemerintah kembali menghidupkan proyek tersebut setelah kontraktor China sepakat untuk memangkas sepertiga biaya. Adapun, proyek kereta api ini menghubungkan pantai barat Malaysia dengan negara bagian di wilayah timur yang memiliki tingkat kemiskinan cukup tinggi dan menjadi daerah penting bagi prakarsa infrasturktur Jalur Sutera. 

Loke mengatakan, Malaysia Rail Link yang merupakan perusahaan milik negara telah menyelesaikan negosiasi dengan Bank Eksim China. Proyek kereta api sepanjang 640 kilometer tersebut akan memangkas waktu perjalanan dari Kota Baru di timur laut negara bagian Kelantan ke Putrajaya yang merupakan wilayah pemerintahan. 

Perjalanan tersebut akan menempuh waktu empat jam dengan kecepatan 160 kilomter per jam. Jika melalui jalur darat, maka perjalanan bisa memakan waktu hingga delapan jam. Loke berharap proyek ini dapat meningkatkan perdagangan, pariwisata, dan menarik investasi. 

"Proyek ini akan membangun 20 stasiun, mencakup 30-40 terowongan dan beberapa viaduct. Proyek ini dijadwalkan selesai pada Desember 2026," ujar Loke, Kamis (25/7).

Duta Besar China untuk Malaysia Bai Tian mengatakan, Malaysia memproyeksikan proyek jalur kereta api dapat berkontribusi 2,7 persen terhadap pertumbuhan ekonomi. Bai menyebut proyek itu sebagai "game-changer" yang akan merevitalisasi ekonomi pantai timur, serta membawa hubungan yang lebih erat antara Malaysia dan Cina. 

Malaysia Rail Link dan China Communications Construction Company berencana untuk membentuk usaha patungan sebesar 50:50. Sebelumnya, Mahathir mengatakan, biaya proyek kereta api terlalu tinggi dan dapat dipangkas menjadi 21,5 miliar ringgit. Mahathir memilih untuk menegosiasikan ulang kesepakatan ketimbang harus membayar kompensasi sebesar 21,78 miliar ringgit. Mantan perdana menteri Najib Razak memberikan kontrak utama kepada China Communications Construction Company pada 2016.

Pemerintahan Mahathir telah memangkas atau meninjau proyek-proyek infrastruktur berskala besar untuk mengendalikan lonjakan utang nasional yang sebagian besar disebabkan oleh korupsi pada pemerintahan sebelumnya. Selain proyek kereta api, pemerintah juga telah membatalkan pembangunan dua jaringan pipa yang didukung Cina senilai 9,3 miliar ringgit, setelah menemukan bahwa 90 persen dari biaya proyek telah dibayarkan tetapi realisasi pembangunannya hanya 13 persen. Pemerintah sedang menyelidiki apakah ada aliran uang proyek kereta api yang digunakan oleh pemerintahan Najib pada dana investasi negara 1MDB. 

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement