REPUBLIKA.CO.ID, TEPI BARAT -- Israel menangkap Sekretaris Jenderal Fatah Yasser Darwish di kediamannya di Yerusalem Timur, Rabu (31/7). Dia ditangkap bersama 13 warga Palestina lainnya.
Kelompok pemantau Palestine Prisoner's Society (PPS) mengonfirmasi tentang penangkapan Darwish. "PPS mengonfirmasi dalam siaran pers bahwa polisi Israel menahan seorang pejabat Fatah setelah mendobrak rumahnya di lingkungan Yerusalem Timur, Issawiyeh, yang diapit Universitas Ibrani dan tembok apartheid," kata kantor berita Palestina, WAFA, dalam laporannya.
Belum ada keterangan resmi dari Israel tentang alasan penangkapan Darwish. Sehari sebelumnya, Israel menangkap dua bocah, yakni Qais Feras Obeid (6 tahun) dan Mohammad Rabi Elayyan (4 tahun) yang juga tinggal di Issawiyeh. Mereka ditangkap karena melemparkan batu ke mobil polisi Israel.
Israel memang kerap menggelar operasi penangkapan di Tepi Barat. Mereka membidik orang-orang yang dianggap membahayakan keamanan negaranya. Namun tak sedikit dari warga Palestina yang ditahan masih berusia remaja, bahkan anak-anak.
Setelah ditangkap, mereka kemudian dijebloskan ke penjara-penjara di Israel. Saat ini terdapat lebih dari 6.000 warga Palestina yang ditahan Israel. Sebanyak 300 di antaranya dilaporkan merupakan anak-anak.