Selasa 06 Aug 2019 10:32 WIB

Situs Forum Daring Ekstremis 8chan Ditutup

Pelaku penembakan di El Paso, Texas mengunggah manifestonya di situs 8chan.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Leta Jamrowski mengusap air matanya saat orang tuanya Misti Jamrowski (kiri) dan Paul Jamrowski berbicara kepada media di University Medical Center, El Paso, Texas, Ahad (4/8). Saudara perempuan Leta meninggal dalam penembakan di kompleks perbelanjaan El Paso.
Foto: AP Photo/John Locher
Leta Jamrowski mengusap air matanya saat orang tuanya Misti Jamrowski (kiri) dan Paul Jamrowski berbicara kepada media di University Medical Center, El Paso, Texas, Ahad (4/8). Saudara perempuan Leta meninggal dalam penembakan di kompleks perbelanjaan El Paso.

REPUBLIKA.CO.ID, BOSTON -- Situs forum 8chan ditutup setelah dua perusahaan mitra mereka memutus layanan teknisnya. Hal itu dilakukan setelah terungkap pelaku penembakan massal di El Paso, Texas mengunggah manifestonya di situs tersebut.

Situs 8chan dikenal sebagai forum untuk ekstremis karena pengguna yang menggungah konten mereka di sana tetap anonim. Para ekstremis kerap menggunakan situs itu untuk menyebarkan ideologi atau mengumumkan serangan yang akan mereka lakukan. 

Baca Juga

Penembakan di El Paso menjadi serangan ketiga di mana pelakunya mengunggah pernyataan mereka di internet sebelum melakukan serangan. Pelaku penembakan dua masjid di Christchurch, Selandia Baru yang menewaskan 51 orang dan sinagog di Kalifornia yang menewaskan 11 orang juga mengunggah manifesto mereka di situs-situs seperti 8chan.     

Perusahaan keamanan internet Cloudflare mengumumkan menghentikan layanan mereka ke forum daring yang populer di kalangan ekstremis itu. CEO Cloudflare Matthew Prince menulis di blognya pelaku penembakan El Paso 'melakukan aksinya karena terinspirasi' dalam percakapan di 8chan. 

Ia juga menulis pelaku yang melakukan penembakan di sinagog di Kalifornia juga mengunggah semacam 'surat terbuka penuh kebencian' di 8chan. Begitu pula dengan pelaku penembakan di Christchurch, Selandia Baru. 

"8chan berulang kali membuktikan dirinya sebagai limbah kebencian, mereka telah membuktikan diri mereka tak memiliki hukum dan ketiadaan hukum menyebabkan beberapa kematian yang tragis," tulis Prince, Selasa (6/8). 

8chan menemukan hosting baru Epik.com yang bermarkas di Sammamish, Washington. Situs itu mendeklarasikan diri mereka sebagai 'domainnya bank Swiss'. Epik menyediakan layanan serupa untuk Gab.com, media sosial yang juga kerap digunakan supremasi kulit putih yang tidak ditutup karena ujaran kebencian.  

Gab merupakan tempat di mana pelaku yang membantai 11 orang di sinagog Tree of Life di Pittsburgh mengunggah ujaran kebenciannya. Epik juga memiliki perusahaan keamanan internet yakni BitMitigate, yang salah satu kliennya Daily Stormer situs neo-Nazi dan supremasi kulit putih. 

Seperti Cloundflare layanan BitMitigate melindungi situs klien mereka dari serangan denial-of-service (dos) serang yang dilakukan dengan membanjiri lalu lintas jaringan dengan banyak data sehingga server tidak dapat melayani permintaan transaksi dari pengguna. Dengan perlindungan dari perusahaan seperti Cloudflare dan BitMitigate situs-situs para ekstremis tetap bertahan. 

Tapi pada Senin (5/8), penyedia layanan perangkat keras dan jaringan Voxility menarik diri dari Epik dan BitMitigate. Wakil Presiden Pengembangan Bisnis Voxility Maria Sirbu mengatakan perusahaannya mengakhiri kontrak dengan Epik dan BitMitigate. 

"Kami membuat koneksi bahwa orang-orang ini setidaknya terhubung dengan dua atau tiga penembakan massal terakhir di AS, pada satu titik, seseorang harus membuat keputusan tentang batasan antara mana yang ilegal dan mana kebebasan berbicara dan hari ini orang itu adalah kami," kata Sirbu.

Baik 8chan dan Daily Stormer tidak dapat diakses pada Senin sore. Di Twitter, ada seseorang yang mengaku sebagai administrator 8chan mengatakan 'sedang membangun strategi untuk membawa layanan kembali lagi'. 

Perwakilan 8chan dan Epik.com tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar. Direktur projek teknologi dan perubahan sosial Harvard University’s Kennedy School of Government Joan Donavan mengatakan jaringan sosial yang lebih besar melakukan tugas yang lebih baik dalam memoderasi ujaran kebencian, fitnah yang berujung pada kekerasan dan pelecehan. 

Donovan mengatakan ujaran kebencian yang lebih ekstrem cenderung diunggah di situs-situs yang lebih kecil dan terkadang hanya forum-forum daring. Situs yang biasanya dibuat seorang remaja di kamar tidur mereka. 

Layanan Cloudflare dan BitMitigate sangat dibutuhkan situs-situs ekstremis seperti 8chan. Karena para aktivis siber yang dikenal hacktivists akan menyerang situs itu dengan dos dan akhirnya tidak bisa diakses penggunanya. Tanpa layanan keamanan situs-situs ekstremis akan sulit untuk bertahan. 

"Kami tidak akan menutup forum daring tapi kami menahan penyebaran dan dampak manifesto dengan menolak membiarkannya naik ke media konvensional," kata Donovan. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement