Selasa 13 Aug 2019 09:10 WIB

Penembak di Ohio Dapat Amunisi dari Teman Lama

Teman lama penembak di Ohio membeli 100 amunisi dan rompi anti-peluru.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Warga berkumpul di pusat kota Dayton untuk para korban penembakan di Distrik Oregon Dayton, Ohio, AS, Ahad (4/8). Menurut laporan awal dari polisi, sembilan orang tewas dan 27 lainnya terluka dan sedang dirawat di rumah sakit setempat. Penembak itu dibunuh oleh polisi.
Foto: EPA-EFE/TOM RUSSO
Warga berkumpul di pusat kota Dayton untuk para korban penembakan di Distrik Oregon Dayton, Ohio, AS, Ahad (4/8). Menurut laporan awal dari polisi, sembilan orang tewas dan 27 lainnya terluka dan sedang dirawat di rumah sakit setempat. Penembak itu dibunuh oleh polisi.

REPUBLIKA.CO.ID, DAYTON -- Teman lama pelaku penembakan Dayton, Ohio, membeli 100 amunisi dan rompi anti-peluru, peralatan yang digunakan dalam serangan yang menewaskan 9 orang itu. Namun, tidak ada indikasi Ethan Kollie tahu temannya Connor Betts melakukan penembakan massal. 

Dalam laporan pengadilan disebutkan Kollie berbicara dengan penyidik beberapa jam setelah penembakan dilakukan. Ia mengaku membeli rompi anti-peluru, amunisi dan senjata laras panjang, menyimpan benda-benda itu di apartemennya untuk disembunyikan dari orang tua Betts. 

Baca Juga

Penyidik federal menekankan tidak ada bukti Kollie tahu Bettes akan menggunakan benda-benda itu untuk melakukan serangan. Ia juga tidak tahu Betts berniat untuk melakukan penembakan massal. 

Pengacaranya mengatakan Kollie akan sepenuhnya berkerja sama dengan pihak berwenang. "Dia sama terkejutnya seperti semua orang bahwa Pak Betts akan melakukan pembantaian," kata Nick Gounaris, pengacara Kollie, Selasa (13/8).

Jaksa menuntutnya karena berbohong saat membeli pistol yang tidak digunakan dalam penembakan massal. Kollie berbohong dalam formulir pembelian senjata api. Dalam formulir itu ia mengaku tidak memakai ganja. 

Pengguna narkotik dilarang memiliki senjata api. Hukuman federal atas pelanggaran itu dapat mencapai 10 tahun penjara. Berbohong dalam pembelian senjata api berpotensi mendapat hukuman maksimal 5 tahun penjara. 

Gounaris tidak bersedia berkomentar tentang pendapat Kollie atas apa yang mungkin dilakukan temannya dengan benda-benda tersebut. Polisi mengatakan Betts dapat membeli senjata api sendiri. 

Senjata-senjata yang digunakan Betts dibeli melalui internet dari pemasok senjata di Texas dan dikirimkan ke toko senjata lainnya di Dayton. Betts dan Kollie tampaknya sudah berteman selama beberapa tahun. 

Jaksa AS Benjamin Glassman mengatakan kepada polisi Kollie mengaku ia memakai ganja dan narkotika pada awal 2014 sampai 2015. Menurut laporan polisi di Bellbrook, Betts bersama Kollie ketika ia ditangkap karena membawa mobil dalam keadaan mabuk pada 2016.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement