Rabu 21 Aug 2019 06:39 WIB

PM Italia Mundur

PM Italia tuding menteri dalam negerinya menggembosi koalisi.

Perdana Menteri Italia Giuseep Conte usai berpidato di Senat di Roma, Italia, Selasa (20/8). Conte memutuskan mundur dari jabatannya.
Foto: AP Photo/Gregorio Borgia
Perdana Menteri Italia Giuseep Conte usai berpidato di Senat di Roma, Italia, Selasa (20/8). Conte memutuskan mundur dari jabatannya.

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Perdana Menteri Italia Giuseep Conte mengumumkan mundur dari jabatannya, Selasa (20/8). Dia mengecam Menteri Dalam Negeri sekaligus Wakil Perdana Menteri Matteo Salvini, yang ia tuding menggembosi koalisi berkuasa serta membahayakan ekonomi negara bagi keuntungan pribadi dan politik.

Perdana Menteri Giuseppe Conte berpidato di hadapan para anggota parlemen, yang dipanggil dari reses musim panas untuk memutuskan masa depan pemerintah yang baru berusia setahun. Ia menuduh Salvini, yang adalah ketua partai Liga, berupaya mencari keuntungan untuk terus meningkatkan popularitasnya.

Baca Juga

"(Salvini) telah memperlihatkan ia mengikuti kepentingannya sendiri dan kepentingan partainya. Keputusannya menimbulkan risiko serius bagi negara ini," kata Conte kepada para anggota Senat yang memenuhi ruangan.

Salvini duduk di sisinya dengan wajah dingin. Conte, yang tidak termasuk dalam dua partai koalisi, diperkirakan mengundurkan diri pada Selasa. Pengunduran dirinya akan membuka jalan bagi kepala negara untuk mulai berkonsultasi dengan partai-partai untuk menentukan apakah koalisi baru dapat dibentuk.

Jika gagal, Presiden Sergio Mattarella akan membubarkan parlemen. Conte melancarkan kecaman sementara Salvini duduk tepat di sebelahnya. Salvini kadang-kadang menggelengkan kepala, memutar-mutarmbola mata atau mengangguk-angguk kepada para senator Liga ketika sang perdana menteri menyuarakankritik pedas atas tindakan Salvini selama dua minggu terakhir.

Di seberang Conte, duduk Luigi Di Maio, kepala mitra koalisi Liga yang sekarang terasing, Gerakan Bintang-5. Salvini dalam 12 terakhir ini mencap mitra Liga itu sebagai penghalang sejak ia mencabut persekutuan mereka.

Salvini telah menuntut penyelenggaraan pemilihan dini, tiga setengah tahun lebih awal dari jadwal semula. Ia yakin popularitasnya yang melonjak akan membawanya ke kursi kekuasaan sebagai perdana menteri dan mendorong Bintang-5 yang antikemapanan menjadi oposisi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement