Selasa 03 Sep 2019 11:29 WIB

Muslim Uighur Jadi Korban Serangan Malware

Perangkat Android dan Windows juga turut menjadi target.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Ani Nursalikah
Muslim Uighur
Foto: EPA/Diego Azubel
Muslim Uighur

REPUBLIKA.CO.ID, XINJIANG -- Selama lebih dari dua tahun, warga Muslim Uighur di Xinjiang, China telah menjadi korban serangan malware. Malware adalah suatu program yang dirancang merusak atau menyusup ke sistem komputer.

Zack Whittaker dari Tech Crunch adalah orang pertama yang melaporkan hal tersebut. Dia mengatakan serangan terhadap Muslim Uighur mengambil bentuk "watering hole attacks". Alurnya adalah mengambil alih situs yang sering dikunjungi atau mengarahkan pengunjung ke klona untuk menyerang tanpa pandang bulu.

Baca Juga

"Situs itu adalah bagian dari serangan yang didukung negara, kemungkinan China, dirancang untuk menargetkan komunitas Uighur," kata Whittaker, dikutip laman The Guardian, Senin (2/9).

Serangan itu dianggap sebagai eksploitasi skala besar pertama kerentanan sistem operasi Ios dalam sejarah Iphone. Dengan menggunakan sejumlah besar kelemahan yang belum ditemukan sebelumnya, situs berbahaya dapat memperoleh hampir kendali total perangkat mengunjungi tanpa disadari pengguna.

Perangkat Android dan Windows juga turut menjadi target. Kampanye serangan masif itu ditemukan oleh para peneliti Google. Namun, Apple segera menutupnya setelah diberitahu perangkatnya turut menjadi korban.

"Bahwa Android dan Windows menjadi sasaran adalah tanda peretasan merupakan bagian dari upaya dua tahun luas yang melampaui ponsel Apple dan menginfeksi lebih dari yang diduga. Satu sumber mengindikasikan serangan diperbarui dari waktu ke waktu untuk sistem operasi yang berbeda karena penggunaan teknologi komunitas Uighur berubah," kata Thomas Brewster dari Forbes.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement