REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Lebih dari 76 ribu orang mungkin membutuhkan makanan dan bantuan lain di Bahama setelah negara Karibia itu dirusak oleh Badai Dorian. Program Pangan Dunia PBB (WFP) mengatakan, Kamis (5/9), dengan delapan ton pasokan siap tiba.
Dorian adalah badai Kategori 5 atau kategori tertinggi ketika melanda Bahama utara. Badai tersebut meninggalkan jejak kehancuran dan menewaskan sedikitnya 20 orang.
Ketika upaya penyelamatan internasional fokus pada ribuan korban Dorian di kepulauan Bahama dan Abaco di Bahama utara, penduduk Carolina sedang bersiap menghadapi badai Kategori 2.
"WFP telah membeli delapan ton makanan siap saji dan mengatur transportasi mereka ke Bahama untuk didistribusikan kepada populasi yang terkena dampak," kata juru bicara senior WFP, Herve Verhoosel, dilansir di Channel News Asia, Jumat (6/9).
Dia menambahkan, lebih dari 76 ribu orang di pulau Abaco dan Grand Bahama mungkin membutuhkan makanan dan bantuan lainnya.
Dia mengatakan hasil evaluasi yang diharapkan pada Sabtu akan memberikan gambaran yang lebih jelas tentang kebutuhan pulau itu. Sebanyak 85 ton makanan darurat lainnya harus dikirimkan selama tiga bulan ke depan.
WFP sedang mengatur sebuah pengangkutan udara dari unit penyimpanan hub PBB di Panama untuk dua hub logistik yang akan didirikan di pulau-pulau utama. Rekaman udara menunjukkan kerusakan parah di Abaco dengan ratusan rumah hilang atapnya, mobil-mobil terendam atau terbalik, banjir meluas dan kapal-kapal hancur menjadi kepingan kayu.
Bandara internasional di Freeport, kota terbesar di pulau Grand Bahama, rusak dan landasannya tidak dapat digunakan. Hal tersebut mempersulit upaya bantuan.