Kamis 29 Aug 2019 09:42 WIB

26 Orang Terbunuh dalam Serangan Antar-Geng di Meksiko

Serangan antar-geng itu menjadi pembunuhan massal terburuk sejak Obrador berkuasa.

Rep: Rizky Jaramaya/Lintar Satria Zulfikar/ Red: Nur Aini
Polisi Meksiko, ilustrasi
Foto: Reuters/Carlos Jasso
Polisi Meksiko, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, COATZACOALCOS -- Setidaknya 26 orang meninggal dalam serangan oleh antar-geng di sebuah bar di Coatzacoalcos, Meksiko. Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador mengatakan, anggota gengster menutup pintu keluar darurat bar kemudian membakarnya, sehingga membuat orang-orang di dalam bar terperangkap dan terbunuh. 

Serangan itu merupakan salah satu tragedi pembunuhan massal terburuk sejak Lopez Obrador berkuasa pada Desember tahun lalu. Kantor jaksa agung negara bagian Veracruz mengatakan dalam sebuah pernyataan, terdapat 10 perempuan dan 16 pria yang meninggal di bar Caballo Blanco. Sementara 11 orang lainnya dirawat di rumah sakit terdekat.

Baca Juga

Sementara itu, Gubernur Negara Bagian Veracruz Cuitlahuac Garcia dalam sebuah cicitan di Twitter mengemukakan, serangan itu adalah hasil dari perselisihan antar-geng lokal. Beberapa laporan media Meksiko mengatakan, orang-orang bersenjata telah melepaskan tembakan ke bar sebelum membakarnya dengan bom molotov.

Veracruz telah lama diguncang oleh perang wilayah antara kartel-kartel narkoba. Sebab, wilayah itu merupakan tempat transit utama narkotika yang bergerak ke utara menuju perbatasan AS. Presiden Obrador menyalahkan kebijakan masa lalu yang menjadi penyebab meningkatnya angka kriminalitas dan pembunuhan. 

"Ini adalah buah busuk dari kebijakan ekonomi yang diberlakukan, kebijakan penjarahan," ujar Obrador.

Obrador mengatakan, penyelidikan awal mengindikasikan beberapa tersangka di balik serangan itu merupakan residivis. Obrador kemudian melayangkan kritik kepada jaksa agung negara bagian, yang ditunjuk oleh pemerintahan sebelumnya.

Sebelumnya, pada April lalu serangan serupa juga terjadi di sebuah bar di Kota Minatitlan yang menewaskan 13 orang. Kemudian, pada Agustus 2011 lebih dari 50 orang tewas di kota utara Monterrey ketika seorang anggota geng membakar kasino. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement