Selasa 22 Oct 2019 20:35 WIB

Hong Kong Tempuh Upaya Baru Tingkatkan Perekonomian

Ekonomi Hong Kong melambat dengan cepat dalam setahun ke belakang.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Ani Nursalikah
Peserta aksi melakukan long march di Hong Kong, Sabtu (12/10).
Foto: AP Photo/Vincent Yu
Peserta aksi melakukan long march di Hong Kong, Sabtu (12/10).

REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG -- Pemerintah Hong Kong menempuh upaya baru untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Sekretaris Keuangan Hong Kong, Paul Chan menyatakan, upaya itu dilakukan dengan pemberian bantuan senilai 255 miliar juta dolar AS untuk sektor pariwisata dan industri transportasi domestik.

Pemberian bantuan itu diharapkan dapat membantu sektor bisnis kembali menggeliat di tengah gejolak ekonomi yang masih berlangsung. Dilansir Bloomberg, Selasa (22/10) petang, ekonomi Hong Kong melambat dengan cepat dalam setahun ke belakang.

Baca Juga

Protes antipemerintah masih berlangsung dan perang dagang AS-Cina terus menekan angka ekspor negara itu. Angka pertumbuhan ekonomi pada kuartal III 2019 yang akan dirilis akhir bulan ini kemungkinan bakal mengalami resesi.

Jika benar, ekonomi Hong Kong mengalami kontraksi kedua setelah kali pertama pada kuartal kedua lalu. Pada Agustus lalu, Chan mengumumkan paket stimulus ekonomi yang ditujukan bagi warga negara maupun korporasi.

Baru-baru ini, pihaknya juga telah meminta kepada para pengembang properti untuk memberikan bantuan sewa kepada pengusaha ritel. Bantuan itu diminta lantaran sekitar 100 restoran telah tutup karena kerusuhan dan berdampak pada 2.000 karyawan lebih.

Belakangan, indikator ekonomi Hong Kong di sektor pariwisata menunjukkan pelemahan akibat lemahnya konsumsi di sektor itu. Pengangguran di sektor pariwisata diyakini bakal meningkat dibanding dua tahun terakhir, menurut Chan.

Pidato kebijakan tahunan oleh Kepala Eksekutif Hong Kong, Carrie Lam pada pekan lalu menyatakan, pemerintah akan fokus pada langkah-langkah untuk membantu warga miskin. Termasuk juga, memudahkan masyarakat untuk bisa membeli properti, meningkatkan ketersediaan lahan, bantuan pendidikan, hingga subsidi untuk angkutan umum.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement