Sabtu 26 Oct 2019 22:55 WIB

Australia Prioritaskan Tempatkan Imigran di Pinggiran Kota

Dua pertiga penduduk Australia tinggal di pusat kota.

Perdana Menteri Australia Scott Morrison.
Foto: EPA-EFE/Peter Rae
Perdana Menteri Australia Scott Morrison.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Pemerintah Australia menyatakan sedang meningkatkan jumlah visa untuk pekerja terampil yang ingin pindah ke wilayah di luar kota-kota utama, Sabtu (26/10). langkah tersebut untuk menekan pertumbuhan populasi.

Sebagai salah satu upaya, pemerintah Australia juga akan menambah kuota imigran di bawah program migrasi antarkawasan dari sebelumnya 23 ribu menjadi 25 ribu, seperti disebut dalam pernyataan tertulis dari Kantor Perdana Menteri Scott Morrison.

Baca Juga

Bagaimanapun, hal itu tidak berarti Australia akan mengizinkan masuk lebih banyak imigran. Sebelumnya, pemerintahan konservatif Morrison telah memangkas kuota imigrasi tahunan dari 190 ribu menjadi 160 ribu orang per 1 Juli lalu. Sementara 25 ribu visa bagi imigran yang bersedia tinggal di kota-kota kecil adalah bagian dari pembatasan kuota tahunan.

Data dari Organisasi Kerja Sama dan Pengembangan Ekonomi (Organisation for Economic Co-operation and Development/OECD) menunjukkan hampir satu pertiga warga Australia adalah mereka yang lahir di luar negara itu. OECD juga menempatkan Australia sebagai salah satu negara yang memiliki angka pertumbuhan penduduk paling tinggi dengan angka urbanisasi yang tinggi pula.

Sedangkan menurut daya sensus kependudukan oleh pemerintah pada 2016, dua pertiga penduduk Australia tinggal di pusat-pusat kota wilayah negara itu. Di antara 2017 hingga 2018, angka penduduk yang tinggal di kota-kota besar itu meningkat dua kali lipat dibandingkan dengan kota-kota lainnya.

Pertumbuhan penduduk di ibu kota bahkan terhitung mencapai 79 persen dari total pertumbuhan di seluruh wilayah Australia. “Kami menggunakan program migrasi untuk mendukung pertumbuhan wilayah-wilayah lain di negara dan menekan populasi di kota-kota utama, karena dengan begitu ekonomi Australia akan lebih kuat,” ujar Morrison.

Para migran yang bersedia tinggal di kota di luar Melbourne, Sydney, dan Brisbane akan mendapat akses prioritas dalam proses migrasi. Sementara lulusan universitas internasional yang tinggal di kota-kota itu akan lebih memenuhi syarat mengajukan visa tinggal dan visa kerja pascastudi di Australia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement