Senin 28 Oct 2019 00:06 WIB

Vietnam Ambil Sampel DNA Keluarga Terduga Korban Truk London

Sebanyak 39 mayat ditemukan di dalam truk kontainer berpendingin di London.

Red: Nur Aini
Polisi forensik di lokasi temuan truk kontainer dimana di dalamnya terdapat 39 jenazah di Thurrock, Inggris Selatan, Rabu (23/10).
Foto: AP Photo/Alastair Grant
Polisi forensik di lokasi temuan truk kontainer dimana di dalamnya terdapat 39 jenazah di Thurrock, Inggris Selatan, Rabu (23/10).

REPUBLIKA.CO.ID, HA TINH -- Kepolisian Vietnam, pada Ahad (27/10), mengambil sampel rambut dan darah anggota keluarga dari 39 orang terduga korban tewas di truk pendingin di London pada pekan lalu untuk keperluan tes DNA.

Ayah dari Joseph Nguyen Dinh Luong dan Pham Thi Tra My, dua orang yang diyakini meninggal dunia di dalam truk pengangkut, mengatakan bahwa polisi mengunjungi kediaman mereka secara terpisah dan mengumpulkan sampel yang dibutuhkan.

Baca Juga

“Polisi dari Kementerian Keamanan Masyarakat datang untuk mengambil sampel DNA dari rambut dan darah kami,” kata Nguyen Dinh Gia di Can Loc, Provinsi Ha Tinh, Vietnam.

Sementara itu, belum ada keterangan resmi dari pihak pemerintah dan kepolisian.

Di Inggris, kepolisian setempat tengah berupaya mengidentifikasi jasad yang ditemukan pada Rabu (23/10) di dalam truk pengangkut di kawasan industri Grays, sekitar 32 kilometer sebelah timur dari pusat London. Awalnya polisi Inggris sempat meyakini bahwa para korban adalah warga negara China, namun kemudian meminta bantuan pula dari komunitas Vietnam.

Mereka menyebut bahwa hanya sedikit saja dari para korban yang membawa identitas, sehingga mengharapkan identifikasi bisa dilakukan melalui sidik jari, kondisi gigi, DNA, serta foto dari kerabat. Saat ini, pemerintah China dan Vietnam bekerja sama dengan kepolisian Inggris untuk menangani kasus tersebut.

Pastor Katolik di kota Yen Thanh, Provinsi Nghe An menyatakan pada Sabtu (26/10) bahwa ia percaya kebanyakan korban tewas merupakan warga Vietnam. Hal itu membuat masyarakat setempat berduka.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement