Senin 28 Oct 2019 17:31 WIB

Trump Sebut Baghdadi Habiskan Saat Terakhir dengan Ketakutan

Tubuhnya hancur karena ledakan, ia tertimpa terowongan.

Red:
.
.

Pemimpin kelompok yang menamakan dirinya Negara Islam, ISIS, Abu Bakar al-Baghdadi dilaporkan tewas dalam operasi yang dilakukan Amerika Serikat di Suriah, seperti yang dikatakan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

Presiden Trump mengatakan pasukan AS mengejar Baghdadi ke sebuah terowongan buntu di sebuah kawasan di Suriah barat laut, sebelum akhirnya ia meledakkan diri dengan rompinya, yang juga menewaskan tiga anaknya.

"Tadi malam, Amerika Serikat membawa keadilan bagi pemimpin teroris nomor satu," kata Presiden Trump yang juga mengaku menyaksikan sendiri dari aksi pengejaran.

"Penjahat yang selalu mengintimidasi tersebut telah menghabiskan saat-saat terakhirnya dengan penuh ketakutan dan kepanikan, takut pasukan Amerika menjatuhkannya."

"Tubuhnya hancur karena ledakan, ia tertimpa terowongan".

Berita tewasnya Baghdadi bukan yang pertama kalinya. Sejak tahun 2015 dan 2016 telah ada pula laporan bahwa ia tewas dalam sejumlah serangan, meski kemudian dikabarkan selamat dari maut.

Donald Trump wears a suit and speaks at a podium Photo: Presiden Trump mengatakan Baghdadi tewas dalam sebuah serangan yang disebutnya keji. (Foto: AP, Andrew Harnik)

 

Presiden Trump menyebut Baghdadi sebagai "orang bejat" yang "mati seperti anjing" karena "merintih, menjerit dan menangis" kesakitan.

Video yang diverifikasi oleh kantor berita Storyful menunjukkan penghancuran besar-besaran terhadap sebuah kawasan dekat kota Barisha, sekitar 40 kilometer utara kota Idlib, Suriah.

Presiden Trump mengatakan dengan terbunuhnya Baghdadi, maka telah memenuhi prioritas keamanan nasional dari pemerintahannya, setelah upaya Amerika Serikat mengejar pemimpin ISIS tersebut selama tiga tahun.

Sehari sebelumnya, Presiden mengunggah Twitter-nya dengan menulis "Sesuatu yang sangat besar baru saja terjadi!"

 

Kematian Baghdadi terjadi beberapa minggu setelah keputusan mendadak Presiden Trump untuk menarik pasukan AS dari Suriah.

Keputusannya telah memicu kritik keras, termasuk dari partainya sendiri, Partai Republik, yang menyebutnya justru akan membuat ISIS bangkit kembali.

Pujian untuk Amerika Serikat

Sejumlah pemimpin dunia dengan cepat memuji tindakan Amerika Serikat, sementara Turki mengklaim memiliki peranan penting dalam membunuh Baghdadi.

"Turki dengan bangga membantu Amerika Serikat, sekutu NATO kami" kata Fahrettin Altun, salah satu staf senior Presiden Tayyip Erdogan dalam sebuah pernyataan.

"Kami mengenang korban-korban sipil dan keluarganya yang tewas di tangan Abu Bakar al-Baghdadi, termasuk pahlawan militer kami yang kehilangan nyawa untuk melindungi dunia dari teroris Daesh [ISIS]."

Seorang pejabat senior keamanan Irak mengatakan intelijen Irak juga berperan dalam operasi itu.

 

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menyebut misi itu "pencapaian yang mengesankan".

"Saya ingin mengucapkan selamat kepada Presiden Trump atas pencapaian yang mengesankan dari terbunuhnya kepala (ISIS) al-Baghdadi. Ini mencerminkan tekad kita bersama, Amerika Serikat dan semua negara bebas, untuk memerangi organisasi teror dan negara teroris, "katanya.

ABC / Wires

Simak berita-berita internasional lainnya di ABC Indonesia.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement