REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif di Twitter pada Jumat (1/11) mengatakan bahwa sanksi baru Amerika Serikat yang dikenakan pada Teheran menunjukkan kegagalan kebijakan Washington. Menurutnya, AS harus kembali ke perjanjian nuklir tahun 2015 antara Iran dan negara-negara besar.
"Daripada menggali lebih dalam, AS harus meninggalkan kebijakan yang gagal dan kembali ke #JCPOA (kesepakatan nuklir 2015)," ujar Zarif dalam cicitannya.
Amerika Serikat, yang keluar dari perjanjian nuklir tahun lalu dan menerapkan kembali sanksi terhadap Iran, Kamis (31/10) memberlakukan sanksi pada sektor konstruksi Iran.
"Menundukkan pekerja konstruksi ke #EconomicTerrorism hanya memanifestasikan kegagalan maksimum" tekanan maksimum. AS dapat memberi sanksi kepada setiap pria, wanita dan anak, tetapi orang Iran tidak akan pernah tunduk pada intimidasi," tulis Zarif.
Amerika Serikat keluar dari perjanjian nuklir 2015 yang telah disepakati bersama Iran dan negara-negara Eropa. AS menganggap Iran tidak mematuhi kesepakatan meskipun pengawas nuklir dunia, IAEA menyebut Iran tidak mengembangkan nuklirnya untuk senjata. Sejak saat itu, AS menjatuhkan sanksi kepada Iran yang ditanggapi Teheran dengan mengurangi komitmennya pada kesepakatan nuklir.