Senin 11 Nov 2019 08:11 WIB

Sejarah Hari Ini: Perang Dunia I Berakhir

Perang Dunia I menewaskan sembilan juta tentara.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Ani Nursalikah
Pasukan Rusia di Perang Dunia I
Foto: Britannica.com
Pasukan Rusia di Perang Dunia I

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Pada pukul 11 hari ke 11 bulan ke-11 tahun 1918, Perang Besar berakhir. Pada pukul 05.00 kala itu, Jerman kehilangan sumber daya manusia dan pasokan senjata sehingga menghadapi invasi yang pada akhirnya menandatangani perjanjian gencatan senjata dengan Sekutu di mobil di luar Compiegne, Prancis. 

Dilansir di History, Perang Dunia I menewaskan sembilan juta tentara dan melukai 21 juta, dengan catatan negara Jerman, Rusia, Austria-Hongaria, Prancis, dan Inggris Raya masing-masing kehilangan hampir satu juta jiwa atau lebih. Selain itu, setidaknya lima juta warga sipil meninggal karena penyakit, kelaparan, atau paparan.

Baca Juga

Pada 28 Juni 1914, dalam sebuah peristiwa yang dianggap memicu pecahnya Perang Dunia I, Archduke Franz Ferdinand, pewaris kerajaan Austro-Hongaria, ditembak mati bersama istrinya oleh Kepala Gavrilo Serbia di Sarajevo, Bosnia. Ferdinand tengah memeriksa angkatan bersenjata pamannya di Bosnia dan Herzegovina, meskipun ada ancaman nasionalis Serbia yang menginginkan barang-barang Austro-Hungaria ini bergabung dengan Serbia yang baru merdeka. 

Austria-Hongaria menyalahkan pemerintah Serbia atas serangan itu dan berharap menggunakan insiden itu sebagai pembenaran untuk menyelesaikan masalah nasionalisme Slavia untuk selamanya. Namun, ketika Rusia mendukung Serbia, deklarasi perang Austro-Hungaria ditunda sampai para pemimpinnya menerima jaminan dari pemimpin Jerman Kaiser Wilhelm II bahwa Jerman akan mendukung perjuangan mereka jika terjadi intervensi Rusia.

Pada 28 Juli tahun yang sama, Austria-Hongaria mendeklarasikan perang terhadap Serbia, dan perdamaian antara kekuatan-kekuatan besar Eropa runtuh.  Pada 29 Juli, pasukan Austro-Hongaria mulai menembaki ibu kota Serbia, Beograd. Rusia, sekutu Serbia, memerintahkan mobilisasi pasukan melawan Austria-Hongaria. Sementara Prancis yang bersekutu dengan Rusia, mulai memobilisasi pada 1 Agustus.

Prancis dan Jerman menyatakan perang terhadap satu sama lain pada 3 Agustus. Setelah menyeberang melalui Luksemburg, tentara Jerman menginvasi Belgia pada malam 3-4 Agustus sehingga mendorong Britania Raya, sekutu Belgia untuk menyatakan perang melawan Jerman.

Di antara para pejuang awal, Jerman paling siap menghadapi pecahnya permusuhan, dan para pemimpin militernya telah memformat strategi militer canggih yang dikenal sebagai "Rencana Schlieffen," yang membayangkan penaklukan Prancis melalui serangan ofensif besar-besaran melalui Belgia dan ke Prancis utara.

Rencana Schlieffen hampir berhasil, tetapi pada awal September Prancis melakukan unjuk rasa dan menghentikan kemajuan Jerman pada Pertempuran Marne yang berdarah di dekat Paris. Pada akhir 1914, lebih dari satu juta tentara dari berbagai negara telah terbunuh di medan perang Eropa. Baik bagi Sekutu maupun Blok Sentral adalah kemenangan terakhir. Sementara di front barat (garis pertempuran yang membentang di Prancis utara dan Belgia) para militer duduk di parit untuk perang gesekan yang mengerikan.

Pada 1915, Sekutu berusaha memecahkan kebuntuan dengan invasi amfibi Turki, yang telah bergabung dengan Blok Sentral pada Oktober 1914, tetapi setelah pertumpahan darah sekutu terpaksa mundur pada awal 1916. Tahun 1916 menjadi serangan besar oleh Jerman dan Inggris di sepanjang front barat, tetapi tidak ada pihak yang mencapai kemenangan yang menentukan.

Pada akhir 1917, kaum Bolshevik merebut kekuasaan di Rusia dan segera memulai negosiasi perdamaian dengan Jerman.  Pada tahun 1918, masuknya pasukan Amerika dan sumber daya ke front barat akhirnya memberi keuntungan bagi Sekutu. Jerman menandatangani perjanjian gencatan senjata dengan Sekutu pada 11 November 1918.

Perang Dunia I dikenal sebagai "perang untuk mengakhiri semua perang" karena pembantaian besar dan kehancuran yang disebabkannya. Sayangnya, perjanjian damai yang secara resmi mengakhiri konflik, Perjanjian Versailles tahun 1919  memaksa hukuman terhadap Jerman yang membuat Eropa tidak stabil dan menjadi dasar bagi Perang Dunia II.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement