Rabu 11 Dec 2019 23:10 WIB

Guatemala Buka Kembali Kedubes di Jakarta

Hubungan politik kedua negara selama ini telah berjalan dengan sangat baik

Rep: Fergie B Nadira/ Red: Agung Sasongko
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi dan Menlu Guatemala Sandra Erica Jovel Polanco melakukan pertemuan bilateral sekaligus meresmikan kembali Kedutaan Besar Guatemala di Jakarta, Selasa (11/12)
Foto: Dok Kemenlu
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi dan Menlu Guatemala Sandra Erica Jovel Polanco melakukan pertemuan bilateral sekaligus meresmikan kembali Kedutaan Besar Guatemala di Jakarta, Selasa (11/12)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Guatemala membuka kembali kantor kedutaan besarnya di Indonesia, Jakarta. Peresmian dilakukan, Selasa (11/12). Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi menerima kedatangan Menlu Guatemala Sandra Erica Jovel Polanco sekaligus meresmkikan kantor kedutaan di Gedung World Trade Center I, Jakarta Pusat.

"Saya sangat menyambut baik dan menyampaikan selamat atas pembukaan kembali Kedutaan Besar Guatemala di Jakarta," ujar Retno.

Hubungan politik kedua negara selama ini telah berjalan dengan sangat baik, meski tanpa kedutaan di masing-masing ibu kota negara. Dipilihnya Jakarta sebagai tempat berdirinya kedubes Guatemala di kawasan Asia Tenggara juga merupakan pengakuan Jakarta sebagai ibu kota ASEAN.

"Pembukaan kedutaan akan menjadi simbol kedekatan kedua negara meskipun dipisahkan oleh jarak yang cukup jauh," ujar Polanco.

Pertemuan kedua Menlu perempuan ini telah membahas upaya peningkatan hubungan dan kerja sama bilateral antara lain di bidang ekonomi, termasuk investasi dan perdagangan. Pada pertemuan itu, Indonesia juga mendorong upaya penyelesaian Persetujuan Bebas Visa bagi Pemegang Paspor Diplomatik dan Dinas.

Guatemala merupakan negara mitra perdagangan terbesar kedua bagi Indonesia di wilayah Amerika Tengah. Perdagangan bilateral tahun 2018 mencapai 50,29 juta dolar AS dan akan ditingkatkan melalui berbagai mekanisme antara lain Latin America and the Caribbean (INA-LAC) Business Forum dan Trade Expo. Guatemala juga merupakan negara eksportir produk minyak sawit utama di Amerika Latin.

Dalam kaitan ini, Retno juga telah mengajak Polaco bekerja sama dengan Indonesia di sektor kelapa sawit dalam melawan diskriminasi terhadap kelapa sawit. "Saya juga mengundang Guatemala untuk bergabung menjadi anggota Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC)," ujar Retno.

Seusai pertemuan, kedua Menlu menandatangani Memorandum Saling Pengertian mengenai Pembentukan Konsultasi Bilateral yang bertujuan sebagai sarana untuk meningkatkan kerja sama secara konkrit. Dalam kunjungan di Jakarta, Polanco melakukan kunjungan kehormatan kepada Sekretaris Jenderal ASEAN dan Direktur Eksekutif Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC).

Kunjungan Menlu Polanco dan delegasi ke Jakarta kali ini merupakan kunjungan tingkat Menlu yang pertama kali dilakukan, sejak dibukanya hubungan bilateral RI-Guatemala 26 tahun yang lalu pada tahun 1992. Setahun setelah pembukaan, Kedutaan Besar Guatemala di Jakarta ditutup pada tahun 1993. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement