REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Kualitas udara di Ibu Kota New Delhi, India, dilaporkan semakin memburuk pada Kamis (12/12). Dalam dua hari terakhir, kabut beracun menyelimuti seluruh wilayah dan visibilitas turun karena suhu yang menjadi lebih dingin, serta kecepatan angin lebih rendah, memungkinkan polutan yang membahayakan berada lebih lama.
Indeks kualitas udara berada di angka 400 dari skala 500, yang menunjukkan bahwa kondisi udara berada dalam kategori parah. Kondisi ini sangat berbahaya bagi orang-orang dalam keadaan sehat dan dapat berdampak serius untuk mereka yang telah memiliki penyakit.
Indeks ini juga mengukur konsentrasi polutan mematikan PM2.5 atau partikel kecil yang dapat memasuki aliran darah. Menurut Organisasi kesehatan Dunia (WHO), paparan kronis terhadap polutan semacam itu dapat berkontribusi pada resiko pengembangan penyakit seperti kanker paru-paru.
Central Pollution Control Board, dewan yang berada Kementerian Lingkungan India saat ini masih melacak status kualitas udara. Selain itu, di bawah rencana aksi darurat, pihak berwenang menutup tempat pembakaran bata dan menghentikan semua kegiatan konstruksi di siang hari.
Dalam dua bulan terakhir, 20 juta warga di New Delhi menghirup udara dengan kategori ‘moderate’ serta ‘satisfactory’ atau aman hanya dalam empat hari. Indeks kualitas udara menjadi semakin buruk sejak awal bulan ini.
Tingkat kualitas udara telah melewati 400 untuk kedua kalinya pada Desember, meski telah tidak adanya kegiatan pembakaran lahan pertanian dari wilayah-wilayah sekitar New Delhi. Selama ini, hal itu dianggap sebagai penyebab utama kualitas udara di Ibu Kota negara Asia Selatan tersebut memburuk.
“Saat ini pembakaran hampir tidak ada, kecuali dalam beberapa kegiatan rutin dan tidak ada kontribusi dari hal itu terhadap kualitas udara New Delhi di musim dingin ini,” ujar pernyataan pihak berwenang India, dilansir The Strait Times, Kamis (12/12).
Sejumlah kritikus mengatakan fokus untuk menghentikan pembakaran di area pertanian membuat pihak berwenang mengabaikan pengawasan untuk membersihkan hal lainnya. Salah satu penyebab utama kualitas udara yang buruk di New Delhi diyakini adalah knalpot kendaraan, serta emisi dari kegiatan industri yang berkontribusi untuk menyumbang 50 persen polusi.