Ahad 29 Dec 2019 16:05 WIB

Warga dan Wisatawan Diminta Tinggalkan Victoria

Himbauan diberikan menyusul ancaman kebakaran yang kian ekstrem.

Warga dan wisatawan di negara bagian Victoria, Australia, diminta meninggalkan wilayah itu pada Ahad (29/12) (Ilustrasi kebakaran Australia)
Foto: AAP Image/Dan Himbrechts/via REUTERS
Warga dan wisatawan di negara bagian Victoria, Australia, diminta meninggalkan wilayah itu pada Ahad (29/12) (Ilustrasi kebakaran Australia)

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Warga dan wisatawan di negara bagian Victoria, Australia, diminta meninggalkan wilayah itu pada Ahad (29/12). Hal ini menyusul ancaman bahaya kebakaran ekstrem.

Pihak berwenang menyebut bahwa pada Senin (30/12) esok, suhu udara diprediksi mencapai 40 derajat Celcius disertai angin kencang, petir, dan perubahan arah angin. Kondisi itu akan menjadi cuaca rentan kebakaran paling serius sepanjang sejarah Victoria.

Baca Juga

Komisioner Badan Penanganan Darurat Victoria, Andrew Crisp, meminta penduduk maupun puluhan ribu wisatawan di wilayah Gippsland Timur untuk segera meninggalkan lokasi itu tidak lewat dari Senin (30/12) pagi.

"Yang dapat kami katakan saat ini, berdasarkan kondisi yang akan menantang kita besok di seluruh wilayah Victoria dan lebih khusus di Gippsland Timur, adalah jika Anda sedang berlibur di area tersebut, ini waktunya pergi," kata Crisp dalam acara temu media, Ahad.

Pihaknya meminta masyarakat untuk segera meninggalkan Gippsland Timur, area timur Bairnsdale. Warga tidak diperkenankan berada di sana besok.

Himbauan dilakukan merujuk pada kota sejauh 280 kilometer sebelah timur dari Melbourne, ibu kota negara bagian Victoria. Sebelumnya, pengelola festival musik besar di Victoria memutuskan untuk membatalkan acaranya atas pertimbangan prediksi cuaca ekstrem esok hari.

"Setelah berkonsultasi dengan otoritas pemadam kebakaran lokal dan regional, serta pemangku kepentingan kejadian darurat lainnya, jelas bahwa kami tidak mempunyai pilihan lain," tulis pengelola festival di Facebook.

Festival tersebut tadinya akan diselenggarakan hingga malam tahun baru dengan sembilan ribu orang telah berkemah di lokasi ketika pengumuman ini dikeluarkan. Selain itu, negara bagian New South Wales menghadapi kondisi rentan kebakaran yang parah beberapa hari belakangan, dengan suhu udara diperkirakan mencapai puncaknya pada Selasa (31/12).

"Kita mengalami kondisi cuaca yang memburuk beberapa hari ini, khususnya Senin besok dan akan lebih buruk lagi pada Selasa," ujar Komisioner Layanan Pemadam Kebakaran Wilayah Pedesaan New South Wales, Shane Fitzsimmons.

sumber : Reuters/Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement