Selasa 14 Jan 2020 13:37 WIB

Pasangan Filipina Menikah Berlatar Letusan Gunung Berapi

Pasangan di Filipina melanjutkan pernikahan meskipun gunung berapi Taal meletus

Rep: Dwina Agustin/ Red: Christiyaningsih
Pasangan di Filipina melaksanakan pernikahannya dengan latar letusan Gunung Taal, Batangas Filipina, Sementara  pernikahan berlangsung di Alfonso, Cavite, Philippines, January 12, 2020, in this image obtained from social media.
Foto: Courtesy of Randolf Evan Photography/Social Media via REUTERS
Pasangan di Filipina melaksanakan pernikahannya dengan latar letusan Gunung Taal, Batangas Filipina, Sementara pernikahan berlangsung di Alfonso, Cavite, Philippines, January 12, 2020, in this image obtained from social media.

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA --  Sepasang suami istri di Filipina melanjutkan pernikahan meskipun letusan gunung berapi memuntahkan abu ke langit pada Ahad (12/1). Hari penuh bahagia itu akhirnya dibayang-bayangi kekhawatiran.

"Kami benar-benar gugup karena saat bekerja kami terus memeriksa media sosial untuk mengetahui berita terbaru tentang letusan gunung berapi. Jadi kami benar-benar menyadari peringatan dan peningkatan tingkat yang diumumkan secara langsung," kata fotografer pernikahan Randolf Evan dikutip dari CNN.

Baca Juga

Chino dan Kat Vaflor mengikat janji suci berjarak 10 mil dari Taal Volcano. Momen bahagia itu tertangkap ditangkap kamera Evan dengan latar belakang yang dramatis karena gumpalan abu yang tampaknya di atas kepala pasangan tersebut.

"Kami juga mendiskusikan secara diam-diam di antara kami sendiri apa yang harus dilakukan ketika kondisi terburuk menjadi yang lebih buruk," kata Evan.

Semua orang di pesta pernikahan di Savanna Farm Tagaytay, Solange, akhirnya tetap bertahan dan mencoba tenang ketika pasangan itu tetap ingin melanjutkan prosesi pernikahan. Tempat itu kemudian memposting foto pasangan itu di altar dan menulis, "Pernikahan berlanjut!"

Gunung Api Taal terletak sekitar 37 mil selatan Manila di pulau Luzon. Gunung kecil aktif ini meletus pada sore hari. Kondisi ini memaksa penduduk untuk mengungsi karena para ahli memperingatkan letusan bahan peledak berbahaya mungkin terjadi.

Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina melaporkan gunung berapi tersebut menunjukkan peningkatan yang cepat dalam aktivitas gunung berapi. Letusan terus-menerus menghasilkan bulu abu 6 hingga 9 mil di atas kawah.

Lembaga tersebut mendesak evakuasi pulau Taal Volcano dan beberapa kota terdekat. Mereka pun meningkatkan status siaga untuk menunjukkan kemungkinan letusan berbahaya dengan lava dalam beberapa jam hingga beberapa hari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement