Ahad 19 Jan 2020 08:51 WIB

AS Perketat Pemeriksa Bandara Terkait Virus China

Lebih dari 100 staf CDC AS dikerahkan ke tiga bandara AS.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Nora Azizah
Lebih dari 100 staf dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS dikerahkan ke tiga bandara AS (Ilustrasi Antisipasi Virus asal China)
Foto: AP Photo/Eugene Hoshiko
Lebih dari 100 staf dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS dikerahkan ke tiga bandara AS (Ilustrasi Antisipasi Virus asal China)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lebih dari 100 staf dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS dikerahkan ke tiga bandara AS. Petugas medis itu bertugas memeriksa penumpang yang datang dari Wuhan, Cina dengan kondisi demam dan gejala lain dari virus baru misterius yang menewaskan dua jiwa, serta menginfeksi puluhan orang di negara tersebut.

Dilansir melalui Editional.cnn.com pada Ahad (19/1), kebijakan itu merupakan langkah yang sangat tidak biasa. Terakhir kali, Direktur divisi Migrasi Global dan Karantina CDC dr. Martin Cetron mengatakan lembaga tersebut melakukan pemeriksaan kesehatan penumpang rutin saat ada wabah Ebola pada 2014.

Baca Juga

"Saya sudah di sini sejak 1996, dan itu satu-satunya waktu lain yang pernah kami lakukan untuk Ebola,” kata dr. Cetron.

Pemeriksaan di Bandara Internasional John F. Kennedy, Kota New York dimulai pada Jumat malam. Pemeriksaan di Bandara Internasional San Francisco dan Bandara Internasional Los Angeles dimulai pada Sabtu (18/1). CDC menyasar penumpang yang memiliki gejala seperti, batuk dan kesulitan bernafas, serta memeriksa suhu setiap penumpang dengan termometer inframerah.

CDC mengambil langkah-langkah itu, setelah para pelancong dari Wuhan yang tiba di Thailand dan Jepang terinfeksi virus baru itu. Ada dua kasus di Thailand dan satu di Jepang.

“Mempertimbangkan pola perjalanan global, kemungkinan ada kasus tambahan di negara lain,” tulis Organisasi Kesehatan Dunia.

Pada tahun lalu, lebih dari 60 ribu penumpang terbang ke Amerika Serikat dari Wuhan, yakni sebuah kota berjarak 700 mil selatan Beijing. Sebagian besar terbang ke tiga bandara tempat pemeriksaan akan berlangsung.

Januari adalah musim perjalanan puncak dari Cina ke Amerika Serikat, karena Tahun Baru Imlek Cina. Cetron menggambarkan pemeriksaan di bandara sebagai bagian dari serangkaian tindakan pencegahan kesiapsiagaan proaktif.

“Kami percaya risiko saat ini terhadap virus ini rendah,” ujar Direktur Pusat Nasional Imunisasi dan Penyakit Pernafasan CDC, dr. Nancy Messonnier.

Dia memperkirakan sebagian besar orang terjangkit virus misterius langsung dari hewan. Menurut dia, infeksi tidak menyebar dengan mudah dari orang ke orang.

“Ini bukan saatnya bagi orang untuk panik dan terlalu khawatir. Ini adalah waktu untuk kewaspadaan dan kesadaran,” kata dr. Cetron.

Dia menambahkan bahwa penyakit yang jauh lebih umum, seperti flu adalah ancaman yang jauh lebih besar bagi orang Amerika daripada virus baru dari Tiongkok itu.

“Saya sepenuhnya sadar bahwa yang tidak diketahui, merupakan sumber kecemasan daripada apa yang sudah didefinisikan,” ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement