Kamis 30 Jan 2020 09:17 WIB

Kasus Virus Corona di UEA Berasal dari Keluarga Turis China

Empat orang dari satu keluarga asal China terinfeksi virus corona masuk ke UEA.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
 Petugas medis mengenakan pakaian proteksi lengkap di kota Wuhan, China, yang terkena wabah virus Corona.
Foto: chinatopix via AP
Petugas medis mengenakan pakaian proteksi lengkap di kota Wuhan, China, yang terkena wabah virus Corona.

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Empat orang dari satu keluarga asal China dilaporkan telah terinfeksi virus corona di Uni Emirate Arab (UEA). Mereka yang terinfeksi virus itu, berasal dari pusat kota Wuhan di China, tempat kasus pertama virus terdeteksi.

Menurut kantor berita negara, WAM yang dikutip laman Al Arabiya, Kementerian Kesehatan UEA mengatakan, anggota keluarga itu kini berada dalam kondisi stabil dan di bawah pengawasan medis. Seorang pejabat kementerian kesehatan mengatakan, bahwa keempat warga China berasal dari Wuhan dan mereka adalah turis yang tiba di UAE pada 16 Januari.

Baca Juga

Asisten Wakil Menteri Kesehatan di Kementerian Kesehatan dan Pencegahan UEA, Hussein al-Rand mengatakan kepada The Associated Press bahwa tidak ada alasan untuk panik karena virus itu. Namun, dia mengakui pejabat Emirat langsung melacak pergerakan keluarga sejak mendarat.

"Kondisi mereka stabil, mereka terjaga, mereka semua menerima semua tindakan," kata al-Rand dikutip Al Arabiya, Kamis (30/1). "Saya akan mengatakan kepada publik: Tolong, jangan panik. Kondisi kesehatan di Uni Emirat Arab aman," ujarnya menambahkan.

Wabah virus corona jenis baru (2019-nCoV) telah menewaskan 170 orang hingga Kamis (30/1). Secara global virus sudah membuat lebih dari 7.000 orang terinfeksi secara global meski kebanyakan kasus berada di China.

Oleh sebab merebaknya penyebaran di negara-negara lain, sejumlah negara memulai proses penyaringan di bandara untuk penerbangan yang datang dari China.  Gejala-gejala virus korona baru berkisar dari tanpa gejala sampai batuk, hingga akhirnya meninggal.

Sementara itu di Timur Tengah, Yordania juga melaporkan kasus pertama dari virus korona. Kekhawatiran yang meningkat akan virus di UEA telah menyebabkan kekurangan masker wajah. Sehingga para ahli telah memperingatkan kembali terhadap kepanikan.

"Pada titik ini, kecuali Anda berada di China, Anda jauh lebih berisiko terinfeksi influenza daripada virus baru ini," kata Joseph Eisenberg, ketua Departemen Epidemiologi di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Michigan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement