REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Perdana Menteri Cina Li Keqiang memerintahkan agar proses pengembangan vaksin dan obat-obatan untuk melawan virus corona dipercepat. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) diketahui telah menyatakan wabah virus tersebut sebagai darurat internasional.
"Memperhatikan bahwa situasinya tetap suram dan kompleks, Li berharap para ahli akan memperkuat penelitian dan evaluasi mengenai tren epidemi dan menemukan kondisi baru penyakit untuk mendukung pengendalian pneumonia yang ditargetkan," kata kantor berita Cina, Xinhua, dalam laporannya pada Jumat (31/1).
Li menyerukan agar penelitian melibatkan para pakar multidisiplin. Hal itu guna mempercepat pengembangan vaksin dan obat-oabatan yang efektif untuk melawan virus corona.
Menurut dia, kunci memenangkan perang melawan epidemi atau wabah adalah meningkatkan efek pengobatan dan menekan jumlah kematian. "Vaksin dan obat-obatan yang efektif adalah solusi yang kuat untuk epidemi," ujar Li.
Awal pekan ini, Li telah mengunjungi Wuhan, ibu kota Provinsi Hubei, yang merupakan pusat atau sumber wabah virus corona. Dia merupakan pejabat tinggi Cina pertama yang menyambangi kota tersebut.
Dalam kunjungannya, dia menyambangi Rumah Sakit Wuhan dan bertemu para staf medis yang menangani pasien virus korona.
Dalam video yang diunggah akun Twitter Global Times, majalah yang dikelola Partai Komunis Cina, Li tampak memberi pengarahan kepada para staf medis di Rumah Sakit Wuhan. "Saya di sini untuk menghibur kalian. Tolong lindungi diri kalian saat menangani pasien (virus corona)," ujar Li.
Dia juga sempat mengunjungi salah satu supermarket di Wuhan. Suhu tubuh Li pun sempat dipindai oleh petugas. Saat ini terdapat 5.806 warga Cina yang terinfeksi virus corona. Virus tersebut telah menyebabkan 213 korban jiwa.