Rabu 05 Feb 2020 13:10 WIB

China akan Tempatkan Pasien Corona Ringan di Stadion

China telah mengubah stadion dan dua pusat konvensi menjadi rumah sakit darurat

Rep: Mabruroh/ Red: Christiyaningsih
China telah mengubah stadion dan dua pusat konvensi menjadi rumah sakit darurat. Ilustrasi.
Foto: Xiao Yijiu/Xinhua via AP
China telah mengubah stadion dan dua pusat konvensi menjadi rumah sakit darurat. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- China telah mengubah stadion dan dua pusat konvensi menjadi rumah sakit darurat dengan 3.800 tempat tidur. Dalam waktu dekat, China akan memindahkan pasien Corona virus ringan di penampungan medis.

Dilansir dari SCMP, pemerintah China berencana membangun delapan fasilitas medis sementara. Mereka juga akan menyediakan tim medis mobile yang dilengkapi dengan peralatan medis untuk keadaan darurat di 20 provinsi.

Baca Juga

Tim medis mobile tersebut nantinya akan membawa masyarakat yang terinfeksi Corona ke rumah sakit darurat di Wuhan. Tim tersebut di setiap provinsinya akan dilengkapi dengan petugas medis, kendaraan sinar-X, klinik rawat jalan, dan peralatan bergerak lainnya.

Wakil Direktur Biro Administrasi Medis Komisi Kesehatan Nasional, Jiao Yahui, mengatakan pemerintah berharap mengisolasi pasien yang terinfeksi Corona dengan gejala ringan dapat menurunkan penyebaran penyakit tersebut. “Dengan mengisolasi dan merawat pasien menular di daerah terpusat, ini dapat mengurangi risiko penyebaran penyakit di masyarakat,” kata Jiao.

Dia menyebut akan ada 600 petugas dalam tim medis. Pemerintah juga mengirim 1.400 perawat dari seluruh negeri untuk bekerja di fasilitas baru tersebut.

Menurutnya, penting untuk merawat pasien pada tahap awal yang jangkit virus Corona. Karena tingkat kematian yang tinggi di Wuhan menunjukkan bahwa pengobatan yang tertunda dapat memperburuk tingkat keparahan dan tingkat kematian.

Di sisi lain karena kekurangan tempat tidur sejumlah besar pasien telah diberitahukan untuk mengisolasi diri di rumah mereka. Qiu Haibo dari panel ahli komisi mengaku sependapat. Menurutnya, dengan mengurangi jumlah kasus Corona ringan yang dapat berkembang menjadi kondisi serius atau kritis adalah hal prioritas.

Profesor Virologi di Universitas Tohoku Jepang, Oshitani Hitoshi, mengatakan penyebaran virus tidak mungkin dapat dihentikan. Menurutnya, yang lebih memungkinkan adalah untuk mengurangi keparahan kasus.

"Saya tidak berpikir menghentikan. Tujuan kami adalah untuk meminimalkan dampak virus dengan menyelamatkan kasus-kasus parah," katanya.

Meminta pasien untuk mengisolasi diri di rumah mungkin menimbulkan resiko penularan terhadap anggota keluarga di rumah. "Tetapi tidak ada pilihan lain. Kami berada dalam situasi yang sama dengan pandemi influenza," jelasnya

Virus Corona ini mulai menyebar pada Desember 2019 lalu. Virus telah membunuh lebih dari 427 orang dan sebanyak 20.600 orang terinfeksi di seluruh dunia. Ini melebihi korban dari epidemi Sars pada 2002 lalu. Kendati demikian ada lebih dari 660 pasien cCoronavirus yang telah pulih.

NHC mengatakan tingkat kematian untuk kasus virus corona yang dikonfirmasi adalah 2,1 persen untuk Cina daratan dan 3,1 persen untuk provinsi Hubei, tempat virus muncul. Sedangkan tingkat kematian Sars adalah sekitar 10 persen.

Seorang dokter Wuhan yang diperbantukan ke salah satu pusat medis baru mengatakan, rumah sakit akan dipimpin oleh dokter setempat, dengan pekerja medis dari berbagai negara yang memberikan dukungan. “Rasio dokter-pasien di tempat penampungan medis tidak harus tinggi. Kami akan menangani kasus-kasus ringan sementara rumah sakit Huoshenshan dan Leishenshan akan fokus pada mereka yang dalam kondisi parah atau kritis," katanya.

Huoshenshan dan Leishenshan adalah dua rumah sakit militer sementara yang dibangun untuk merawat pasien virus Corona di Wuhan. Huoshenshan yang dibangun dalam delapan hari telah mulai mengambil pasien sementara Leishenshan akan buka dalam beberapa hari.

"Petugas manajemen perkotaan telah dimobilisasi untuk membantu mendirikan tempat penampungan dan mengawasi keamanan," kata dokter.

Kendati demikian masyarakat khawatir penampungan medis tersebut tidak mampu menampung banyaknya pasien kasus ringan. Penjaga toko Zhang Fang menyarankan agar ribuan toko kosong dapat digunakan sebagai lokasi penampungan pasien Corona. "Jika negara kami membutuhkan kami, kami ingin menyediakan etalase untuk keperluan medis," kata Zhang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement