Kamis 06 Feb 2020 12:10 WIB

Warga Australia Bersiap Hadapi Badai Setelah Kebakaran Hutan

Kebakaran hutan di Australia belum sepenuhnya mereda tetapi ada ancaman badai.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nur Aini
Abu dan arang sisa kebakaran terbawa hanyut di tepian Boydtown Beach di sungai Nullica, Eden, Australia.
Foto: Tracey Nearmy/Reuters
Abu dan arang sisa kebakaran terbawa hanyut di tepian Boydtown Beach di sungai Nullica, Eden, Australia.

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Warga Australia mulai beristirahat dari hantaman kebakaran hutan yang telah terjadi selama beberapa bulan. Namun, badai diperkirakan tiba pekan depan dengan cuara terus memburuk yang membawa hujan lebat dan angin topan.

Biro Meteorologi Australia mengeluarkan peringatan badai ganas untuk negara bagian tenggara Queensland. Sementara, sebagian dari negara bagian New South Wales tergenang banjir bandang karena hujan deras yang diperkirakan berlanjut selama beberapa hari.

Baca Juga

Peramal cuaca, Mike Funnell, menyatakan curah hujan yang lebih deras akan datang ke pantai timur laut NSW dan kemudian menuju perlahan ke selatan. Sebuah dataran rendah tropis di lepas pantai Kimberley di negara bagian Australia Barat diperkirakan akan menghadapi topan yang dapat menghantam daratan pada Sabtu.

Cuaca yang lebih sejuk dan basah telah membantu memadamkan atau memperlambat beberapa kebakaran hutan yang paling merusak dan berlangsung lama di negara itu. Kebakaran telah menghanguskan lebih dari 11,7 juta hektare lahan sejak September. Musim kebakaran yang berkepanjangan telah menewaskan 33 orang dan diperkirakan 1 miliar hewan tewas dengan sekitar 2.500 rumah telah hancur.

Namun, para pejabat telah memperingatkan ancaman itu belum berakhir. Ada kemungkinan akan munculnya titik api pada beberapa pekan ke depan. Saat ini masih ada sekitar 60 titik api yang menyala di seluruh NSW dan Victoria. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement