Jumat 14 Feb 2020 16:15 WIB

Mahasiswa China Dilarang Masuk Australia, Universitas Pangkas Biaya

Universitas berencana membuka kelas online bagi siswa yang tidak dapat masuk kelas.

Red:
.
.

Penyebaran virus corona semakin banyak mempengaruhi bidang tidak saja kesehatan tetapi bidang-bidang seperti pendidikan.

  • Larangan berpergian China rugikan universitas di Australia
  • Universitas Wollongong terpaksa harus potong pengeluaran
  • Sektor mahasiswa internasional salah satu sumber pendapatan terbesar

 

Salah satu universitas di Australiua Universitas Wollongong yang berlokasi di New South Wales mulai meminta staf untuk mengurangi pengeluaran karena menurunnya jumlah mahasiswa pendaftar dari China.

Pemerintah Australia masih melarang lebih dari 100.000 mahasiswa dari China yang seharusnya sudah mulai kegiatan belajar mengajar untuk masuk ke Australia. Aturan ini namun tidak berlaku bagi mereka yang berada di luar China selama 14 hari terakhir.

Larangan yang seharusnya berakhir Sabtu ini diperpanjang sesuai dengan saran resmi dari departemen kesehatan Australia.

Kebijakan tersebut menimbulkan penurunan pendapatan khususnya bagi Universitas Wollongong yang terpaksa harus memangkas biaya pengeluaran.

Damien Israel, kepala operasional universitas tersebut telah memerintahkan staf untuk tidak melakukan perjalanan ke luar negeri, mempekerjakan tenaga konsultan, belanja alat dan menghadiri konferensi.

Juru bicara dari universitas tersebut mengatakan bahwa mereka harus mengontrol biaya pengeluaran demi melindungi universitas. "Tingkat eksekutif [universitas] mengawasi secara ketat seluruh pengeluaran [universitas]." katanya.

"Universitas hanya paranoid"

Seorang dosen senior yang namanya tidak mau disebutkan namun mengatakan bahwa universitas sebenarnya hanya paranoid.

"Kami mau mulai kegiatan belajar-mengajar, dan [staff eksekutif] malah melarang kami untuk mempekerjakan tenaga kasual," katanya.

"Kami sedang menyusun rencana kunjungan ke konferensi-konferensi, tapi tiba-tiba tidak diperbolehkan."

 

Mahasiswa internasional sumbang pendapatan besar

Pendidikan mahasiswa internasional merupakan sektor yang menghasilkan pendapatan terbesar nomor di peringkat ketiga bagi Australia.

Setiap tahunnya, sektor ini menyumbang pendapatan sebesar 32 milar dolar AS (Rp 240 triliun).

Universitas Wollongong sendiri mencatat bahwa 1.082 dari 2.200 mahasiswa di sana sedang berada di luar Australia. Universitas tersebut berencana untuk membuka kelas online bagi siswa yang tidak dapat masuk kelas.

Universitas Sydney dan New South Wales sementara itu telah memundurkan tanggal kuliah terkait larangan berpergian bagi mahasiswa China.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement