Rabu 19 Feb 2020 14:18 WIB

Singapura Larang Bawa Pekerja yang Sehat ke Rumah Sakit

Pengusaha diminta tidak membawa pekerja ke rumah sakit kecuali kondisi darurat medis.

Rep: Puti Almas/ Red: Dwi Murdaningsih
Singapura sampai saat ini masih berstatus oranye wabah Virus Corona, sebanyak 47 orang positif terjangkit virus corona.
Foto: EPA-EFE/How Hwee Ypung
Singapura sampai saat ini masih berstatus oranye wabah Virus Corona, sebanyak 47 orang positif terjangkit virus corona.

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA — Kementerian Tenaga Kerja Singapura (MOM) memperingatkan para pengusaha untuk tidak mengirim para pekerja untuk pergi ke rumah sakit, kecuali ada kondisi darurat medis yang terjadi. Peringatan ini datang setelah laporan dari sejumlah rumah sakit yang mengatakan banyak pengusaha membawa pekerja di perusahaan melakukan pemeriksaan untuk mengetahui apakah mereka terinfeksi virus corona.

“Para pengusaha yang bertindak tidak bertanggung jawab dengan menyalahgunakan fasilitas medis dapat ditangguhkan izin usaha untuk sementara,” ujar pernyataan dari MOM, dilansir The Strait Times pada Rabu (19/2).

Baca Juga

Dalam pesan yang diberikan kepada para pengusaha dari direktur divisi manajemen tenaga kerja asing MOM mengatakan kementerian telah mendapat laporan dari rumah sakit atas tindakan mereka yang mengirimkan para pekerja ke rumah sakit. Ia mengingatkan bahwa rumah sakit tak akan melakukan pemeriksaan untuk mengetahui apakah mereka terinfeksi virus corona, kecuali indvidu memiliki gejala atau berada dalam keadaan tidak sehat.

“Ini adalah langkah untuk memastikan bahwa fasilitas kesehatan difokuskan pada individu yang berada dalam kondisi tidak sehat dan membutuhkan penanganan medis,” jelas Teoh dalam pernyataan kepada pengusaha.

Teoh mengatakan setiap pekerja yang sakit harus dibawa terlebih dahulu ke dokter umum untuk menentukan apakah mereka perlu dibawa ke rumah sakit. Ia memastikan bahwa jika diperlukan, tindakan medis akan dilakukan segera.

“Kami mendorong Anda bertanggung jawab secara sosial dan mengirim pekerja ke rumah sakit jika ada keadaan darurat medis, karena jika tidak demikian, maka rumah sakit akan menolak penanganan dilakukan dan mendahulukan mereka yang membutuhkannya,” kata Teoh menambahkan.

Teoh menghimbau agar para pengusaha terus memantau kesehatan para pekerja di perusahaan mereka jika ingin menghindari penyebaran virus corona jenis baru dan penyakit berbahaya lainnya. Beberapa langkah pematauan adalah dengan memeriksa suhu dua kali sehari dan memperhatikan kebersihan, seperti mencuci tangan secara rutin dengan sabun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement