Jumat 06 Mar 2020 09:01 WIB

Afrika Selatan Sebut Corona Uji Sistem Kesehatan Masyarakat

Afrika Selatan konfirmasi satu warganya positif corona.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nashih Nashrullah
Afrika Selatan konfirmasi satu warganya positif corona. Model tiga dimensi dari partikel virus SARS-CoV-2 virus atau dikenal sebagai 2019-nCoV. Virus tersebut adalah penyebab Covid-19 atau virus corona jenis baru.
Foto: EPA-EFE/NATIONAL INSTITUTES OF HEALTH
Afrika Selatan konfirmasi satu warganya positif corona. Model tiga dimensi dari partikel virus SARS-CoV-2 virus atau dikenal sebagai 2019-nCoV. Virus tersebut adalah penyebab Covid-19 atau virus corona jenis baru.

REPUBLIKA.CO.ID, CAPE TOWN – Menteri Kesehatan Afrika Selatan, Zweli Mkhize, memperingatkan bahwa sistem kesehatan negara itu akan diuji virus korona, Kamis (5/3). Penyataan itu dilontarkan setelag Afrika Selatan mengonfirmasi menemukan kasus yang positif pertama kali. "Saya pikir kita harus jujur tentang itu ... Sistem kami akan diuji dampak virus korona," kata Mkhize.

Mkhize mengatakan, warga yang dikarantina di China akan pulang ke tanah air dalam beberapa hari ke depan. Untuk menyambut mereka, maka persiapan kesehatan sangat menjadi perhatian bagi pemerintah. 

Baca Juga

Pekan lalu Presiden Cyril Ramaphosa memerintahkan pemulangan hampir 200 warga dari Wuhan. Menteri Kesehatan ini menambahkan, Afrika Selatan pun telah bekerja dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan lembaga lain untuk membantu mendiagnosis virus di seluruh Afrika, termasuk menangani warga yang baru kembali. 

Kasus pertama di Afrika Selatan terjadi pada seorang pria yang sebelumnya melakukan perjalanan ke Italia bersama istrinya. Perjalanan itu dilakukan dalam bentuk kelompok beranggotakan 10 orang . Rombongan ini kembali ke Afrika Selatan pada 1 Maret. "Lembaga Nasional untuk Penyakit Menular mengonfirmasikan bahwa kasus COVID-19 yang diduga positif," kata Mkhize.

Kementerian Kesehatan mengatakan pasien yang berasal dari provinsi timur KwaZulu-Natal, telah mengasingkan diri sejak Selasa. Dia telah berkonsultasi dengan dokter mengenai gejala batuk, sakit tenggorokan, sakit kepala, dan demam.

Para pejabat kesehatan mengatakan tim pelacak telah dikerahkan bersama dengan ahli epidemiologi dan dokter ke provinsi tersebut. Tim itu bertugas untuk menyelidiki lebih lanjut keadaan infeksi yang terjadi.

 

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement