REPUBLIKA.CO.ID, SEATTLE - Gubernur negara bagian Washington, Jay Inslee, melarang pertemuan massa yang dihadiri lebih dari 250 orang di wilayah Seattle pada Rabu (11/3). Kebijakan ini diambil sebagai upaya memperlambat laju penyebaran virus corona. Saat ini negara bagian tersebut merupakan daerah dengan kasus kematian akibat COVID-19 terbanyak di Amerika Serikat (AS).
Pelarangan itu ditargetkan pada kegiatan olahraga, konser, ibadah, dan kegiatan besar lain di daerah King, Snohomish, dan Pierce. Selain itu, Inslee juga menyebut ada kemungkinan untuk segera menutup semua sekolah dan pada akhirnya menutup seluruh wilayah yang dipimpinnya tersebut.
Seattle Public Schools, jaringan sekolah negeri di Seattle, kemudian mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan kegiatan belajar mengajar mulai Kamis (12/3) setidaknya hingga 14 hari. "Kami akan berjuang melawan wabah ini sejauh yang kami mampu dan alasan (pelarangan itu) adalah kami tidak menginginkan masyarakat datang berbondong-bondong ke rumah sakit yang punya kapasitas terbatas," kata Inslee dalam temu media.
Dia juga menambahkan bahwa sistem kesehatan di wilayahnya mungkin perlu menyediakan perawatan gawat darurat untuk ribuan pasien infeksi virus corona dalam beberapa bulan ke depan. Sejumlah langkah yang diambil pemerintah negara bagian Washington merupakan cara "pembatasan jarak sosial" paling agresif hingga saat ini di antara negara-negara bagian lainnya di AS.
Hal itu dapat dipahami, mengingat di Washington tercatat 366 kasus infeksi COVID-19. Angka itu sekitar seperempat dari total kasus terkonfirmasi di seluruh AS sebanyak 1.295 kasus, dengan 29 dari 38 jumlah kasus kematian terjadi di wilayah itu per 11 Maret 2020.