Senin 16 Mar 2020 12:04 WIB

Hindari Corona, Lady Gaga Rela tak Bertemu Orang Tuanya

Lady Gaga rela karantina diri di Malibu dan terpaksa tidak mengunjungi orang tuanya.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Nora Azizah
Lady Gaga rela karantina diri di Malibu dan terpaksa tidak mengunjungi orang tuanya (Foto: Lady Gaga)
Foto: Wikimedia
Lady Gaga rela karantina diri di Malibu dan terpaksa tidak mengunjungi orang tuanya (Foto: Lady Gaga)

REPUBLIKA.CO.ID, MALIBU -- Penyanyi Lady Gaga mengatakan opsi karantina mandiri adalah hal paling baik yang bisa dilakukan di tengah mewabahnya virus corona. Dia tidak sembarangan mengambil keputusan itu, tetapi sudah berkonsultasi dengan pakar kesehatan profesional.

"Aku berbincang dengan beberapa dokter dan pakar. Memang tidak mudah bagi semua orang saat ini, tapi hal terbaik dan paling sehat yang bisa kita lakukan adalah karantina mandiri," kata Gaga via media sosial Instagram.

Baca Juga

Peraih Grammy Award itu mengajak semua orang menghindari berada di tengah kerumunan dan berinteraksi dengan orang-orang di atas usia 65 tahun. Gaga mengaku sulit, karena dia sangat ingin bertemu orang tua dan neneknya di saat-saat seperti ini.

Akan tetapi, tidak menjumpai mereka sementara waktu adalah hal bijaksana untuk mencegah kemungkinan penularan. Perempuan 33 tahun itu akhirnya memilih untuk bersantai di rumahnya di Malibu, California, bersama anjing peliharaan.

"Aku mencintai kalian semua, kita akan bisa melewati ini. Percayalah padaku, aku sudah bicara kepada Tuhan, dan Dia bilang kita akan baik-baik saja," kata bintang film A Star is Born itu menguatkan warganet.

Pada unggahan terbarunya, Gaga mengungkap bahwa pandemi global corona menjadi pengingat bagi manusia. Pelantun lagu "Stupid Love" itu mengajak semua orang menerima bahwa ada saatnya manusia merasa tidak berdaya dan tidak memiliki kendali.

"Kita dapat mengisi ruang itu dengan kebaikan, menjadi bagian dari solusi untuk masalah dunia. Kita dapat menciptakan penyembuhan dengan belajar bagaimana menjadi baik, saling menjaga satu sama lain," ucapnya, dikutip dari laman People, Senin (16/3).

Data per 15 Maret 2020, telah tercatat 2.815 kasus virus corona dan 59 kematian di Amerika Serikat. Warga paling berisiko adalah mereka yang berusia 65 tahun ke atas, terutama yang sebelumnya sudah memiliki masalah kesehatan serius.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement