REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan (HHS) Amerika Serikat (AS) mengalami 'insiden siber'. Serangan terhadap lembaga federal yang berperan penting dalam merespons penyebaran virus corona atau Covid 19 itu tidak dijelaskan secara spesifik.
Menteri HHS Alex Azar mengatakan 'tidak ada data yang bocor'. Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS Joh Ullyot mengatakan hingga saat ini jaringan HHS 'berfungsi normal' dan petugas sedang menyelidiki masalah tersebut.
"Ada peningkatan signifikan aktivitas di infrastruktur siber HHS," kata juru bicara HHS Caitlin Oakley, Selasa (17/3).
Oakley menambahkan hingga kini infrastruktur siber HHS masih beroperasi penuh. Baik Ullyot maupun Oakley tidak memberikan detail masalah ini. Media AS, Bloomberg News mengutip sumber yang mengatakan ada beberapa insiden peretasan yang tampaknya bertujuan untuk memperlambat sistem HHS.
Di Twitter, reporter Bloomberg mengatakan insiden itu mengakibatkan 'server HHS kelebihan beban karena ada jutaan hit yang masuk'. Penuhnya lalu lintas jaringan (traffic) mengakibatkan jaringan lambat atau mati.
Insiden itu sering menimpa situs-situs pemerintah tapi jarang membuatnya mati. Situs departemen kesehatan AS masih dapat diakses.
Bloomberg mengaitkan insiden itu dengan pernyataan Dewan Keamanan Nasional yang membantah adanya karantina nasional. Mereka mengatakan pesan berantai itu palsu.
"Tidak ada penutupan (lockdown) nasional," kata Dewan Keamanan Nasional AS di Twitter.