REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Iran membebaskan sementara pekerja kemanusiaan Inggris Nazanin Zaghari-Ratcliffe. Pembebasan ini disampaikan oleh Richard Ratcliffe, suami manager proyek Thomson Reuters Foundation.
Zaghari-Ratcliffe ditangkap pada April 2016 di bandara Teheran saat hendak pulang ke Inggris bersama putrinya. Saat itu ia datang ke Iran untuk mengunjungi keluarganya.
Ia divonis penjara selama lima tahun atas dakwaan berkomplot untuk menjatuhkan pemerintahan Iran. Richard membentuk kelompok Free Nazanin yang mengkampanyekan pembebasannya.
Richard juga melobi pemerintah Inggris untuk bertindak agar istrinya segera dibebaskan. Dalam pernyataanya, Richard mengatakan Zaghari-Ratcliffe dibebaskan dari Penjara Evin dan tinggal bersama orang tuanya di sebelah barat Teheran.
"Sayangnya, Nazanin harus mengenakan gelang besi yang disewa orang tuanya dari pemerintah selama pembebasan sementaranya, pergerakan Nazanin dibatasi 300 meter dari rumah orang tuanya," kata Richard Ratcliffe seperti dilansir Aljazirah, Rabu (18/3).
Pada awal bulan ini Ratcliffe mengatakan ia khawatir istrinya tertular virus corona. Tapi peradilan Iran mengatakan Zaghari-Ratcliffe dalam keadaan sehat.
Juru bicara peradilan Iran mengatakan untuk menanggapi wabah virus corona, Iran akan membebaskan sementara 85 ribu orang dari penjara. Termasuk para tahanan politik.
"Saya lega hari ini Ibu Zaghari-Ratcliffe dibebaskan sementara untuk dirawat keluarganya di Iran," kata Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab.
Raab mengatakan Inggris meminta rezim Iran memastikan Zaghari-Ratcliffe mendapat perawatan kesehatan yang ia butuhkan. Raab mengakui ia menyambut baik langkah pembebasan sementara Zaghari-Ratcliffe.
"(Namun) kami mendesak pemerintah Iran untuk segera membebaskan semua orang yang memiliki dwi kewarganegaraan Inggris yang ditahan di Iran dan membiarkan mereka pulang ke keluarga mereka di Inggris," kata Raab.