Kamis 19 Mar 2020 13:36 WIB

Wuhan Laporkan tak Ada Penularan Baru Covid-19

Kasus baru Covid-19 diperkirakan berhenti muncul pada akhir Maret.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Friska Yolandha
Pegawai kantor berjalan di depan papan reklame bertuliskan
Foto: AP Photo/Ng Han Guan
Pegawai kantor berjalan di depan papan reklame bertuliskan

REPUBLIKA.CO.ID, WUHAN -- Kota Wuhan di Provinsi Hubei, pusat wabah virus corona Covid-19, melaporkan tidak ada infeksi baru untuk kali pertama , menurut Komisi Kesehatan Nasional China. Sementara itu, kasus virus dari luar (imported cases) mencapai 189 orang.

"Kami memperkirakan kasus baru akan berhenti muncul pada pertengahan atau akhir Maret," kata Li Lanjuan, direktur Laboratorium Kunci Negara China untuk Diagnosis dan Perawatan Penyakit Menular, Kamis (19/3).

Baca Juga

Kota itu telah melakukan penguncian sejak 23 Januari untuk memerangi penyebaran virus di luar perbatasannya. Wuhan tetap menjadi satu-satunya kota di Provinsi Hubei yang masih ditetapkan sebagai "berisiko tinggi" dan tunduk pada larangan perjalanan yang ketat. 

Namun, pada Kamis otoritas setempat mengatakan, orang bisa berjalan di sekitar kompleks mereka dengan sedikit relaksasi aturan karantina yang membatasi populasi ke tempat tinggal mereka.

Provinsi Hubei telah melaporkan tidak ada infeksi baru selama 14 hari. Situs pemerintah mengatakan pada Kamis bahwa Hubei akan memungkinkan orang dari provinsi lain dalam keadaan tertentu untuk masuk.

Sementara itu, pertemuan tahunan parlemen China pada akhir April atau awal Mei ditunda. Pertemuan tahunan Kongres Rakyat Nasional (NPC) dan Konferensi Konsultatif Politik Rakyat China (CPPCC), yang dikenal sebagai "dua sesi", dijadwalkan untuk awal Maret, tetapi telah ditunda karena wabah.

Jumlah total kasus yang dikonfirmasi di China daratan mencapai 80.928, dengan total kematian mencapai 3.245 pada akhir hari Rabu (18/3), naik delapan dari hari sebelumnya. Di Hubei, ada delapan kematian baru, dengan Wuhan menyumbang enam dari total tersebut.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement