Kamis 26 Mar 2020 10:49 WIB

Tempat Ibadah Prancis Serempak Doakan Korban Corona

Warga Prancis menyalakan lilin di jendela rumah untuk penghormatan korban corona.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nur Aini
Suasana kawasan Menara Eifel di Prancis saat
Foto: google.com
Suasana kawasan Menara Eifel di Prancis saat

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Dari katedral-katedral Gotik yang terkenal, gereja-gereja desa yang sederhana, hingga masjid dan tempat-tempat ibadah di sekitar Prancis membunyikan lonceng dan melakukan doa bersama pada Rabu (25/3). Momen itu digunakan sebagai penghormatan bagi orang-orang yang telah meninggal dan mereka yang membantu menjaga orang sakit tetap hidup selama pandemi virus corona.

Bangku-bangku di dalam rumah ibadah memang terlihat kosong, karena penduduk Prancis pun harus melakukan isolasi wilayah. Namun, orang-orang bergabung dengan menyalakan lilin di jendela rumah ketika matahari terbenam di atas Menara Eiffel, gereja, dan katedral.

Baca Juga

Para uskup Prancis menyerukan umat Katolik dan non-Katolik untuk ikut serta dalam momen menyalakan lilin. "Doa bagi orang meninggal, orang sakit dan orang-orang yang mereka kasihi, untuk semua tenaga medis dan semua orang yang memungkinkan kehidupan negara kita menjadi mungkin," ujar pernyataan uskup.

Gerakan itu diatur untuk dalam perayaan Kristen pemberitaan Injil, yang menandai hari ketika malaikat agung Gabriel memberi tahu Maria bahwa dia akan memiliki anak. Natal datang sembilan bulan kemudian.

Ketika malam tiba di pinggiran Paris Le Pecq, Pendeta Emmanuel Gougaud menekan tombol untuk mengatur lonceng berdering di Gereja St. Pauline. Untuk memastikan lonceng tidak menarik kerumunan, pastor kemudian mengunci diri di dalam, dan merayakan Misa sendirian.

Masjid Agung Lyon juga menyalakan lampu khusus pada Rabu malam. Sebuah doa yang dibacakan dari menara memberikan dukungan untuk staf rumah sakit dan pekerja yang menjaga layanan publik lainnya selama isolasi terjadi.

Pemimpin masjid memuji orang-orang yang menghadapi masa genting situasi kesehatan. Mereka berjuang dengan keberanian dan kerendahan hati. "Untuk menghadapi epidemi ini yang menyentuh semua orang Prancis," ujarnya.

Dengan lebih dari 25.000 kasus yang diketahui dan lebih dari 1.300 kematian terkait virus di Prancis pada Rabu, Presiden Emmanuel Macron meluncurkan operasi militer. Pemerintah pun menjanjikan investasi besar-besaran di rumah sakit untuk memerangi penyebaran virus corona. 

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement