REPUBLIKA.CO.ID, MADRID — Sebanyak 769 orang meninggal akibat virus corona baru (Covid-19) di Spanyol selama 24 jam terakhir, Jumat (27/3). Hal itu membuat korban jiwa melonjak menjadi 4.858 orang.
Jumlah kasus infeksi Covid-19 pun bertambah sangat signifikan yakni dari 56.188 menjadi 64.059. “Secara persentase, kenaikan hari ini kira-kira setara dengan tiga hari terakhir, di mana kita tampaknya melihat stabilisasi yang jelas,” kata kepala darurat kesehatan Spanyol Fernando Simon.
Parlemen Spanyol telah menyetujui perpanjangan keadaan darurat Covid-19 selama 15 hari pada Kamis (26/3). Dengan demikian, masa darurat akan berlangsung hingga 12 April.
Mayoritas 321 anggota parlemen mendukung perpanjangan keadaan darurat sementara 28 lainnya memilih abstain. Partai oposisi utama Spanyol, People’s Party, turut menyetujui langkah tersebut.
“Tidak mudah untuk memperpanjang keadaan darurat. Saya yakin satu-satunya pilihan efisien terhadap virus adalah isolasi sosial,” kata Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez saat berbicara di parlemen.
Saat ini Spanyol tengah berusaha keras mendapatkan peralatan pelindung seperti masker, sarung tangan, dan ventilator. Menteri Kesehatan Spanyol Salvador Illa mengungkapkan pemerintah telah memesan semua hal itu termasuk peralatan pengujian senilai 432 juta Euro.