REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Selasa (31/3) waktu setempat, mendesak para pejabat Florida membuka pelabuhan Pantai Atlantik bagi kapal pesiar Belanda yang berdiam di laut dengan penumpang positif virus corona Covid-19. Dia juga mendesak gubernurnya untuk mencabut larangan kapal pesiar tersebut masuk pelabuhan.
Menimbang nasib MS Zaandam,kapal milik perusahaan HollandAmerica, Trump selama pengarahan di Gedung Putih mengatakan dia akan menghubungi Gubernur Florida Ron DeSantis. Sebelumnya, Gubernur Florida mengumumkan kapal itu tak diizinkan masuk untuk mencegah penumpang-penumpangnya yang sakit "menumpuk" di negara bagiannya.
"Mereka sekarat di atas kapal, " kata Trump seraya menambahkan, " Saya akan melakukan apa yang benar, tak cuma untuk kami tapi untuk kemanusiaan."
Pernyataan itu bertolak belakang dengan tanggapannya pada Februari terhadap kapal pesiar lain, The Grand Princess, yang dia katakan harus tetap di laut alih-alih masuk ke pelabuhan di California.
Zaandam terkatung-katung di lepas pantai Pasifik bagian Amerika Tengah. Hal itu terjadi setelah kapal mengumumkan bahwa beberapa penumpangnya terinfeksi corona dan empat meninggal. Kapal itu diizinkan berlayar lewat Terusan Panama menuju Karibia pada Ahad.
Hampir dua pertiga penumpang, mereka yang lolos pemeriksaan medis dipindahkan ke kapal lain yang seperusahaan Zaandam, Roterdam, sebelum transit di terusan itu. Kini keduanya bergerak menuju Pelabuhan Everglades di Fort Lauderdale, Florida, kata para pejabat.
Zaandam mengangkut hampir 1.050 penumpang dan awak kapal. Sementara, kapal Rotterdam mengangkut hampir 1.450 penumpang. Tapi, belum pasti siapa yang akan diizinkan turun di Florida, negara bagian yang diselimuti keprihatinan atas penyebaran corona meningkat.
"Kami tak sanggup memberikan tempat bagi orang-orang yang bahkan bukan warga Florida menumpuk di Florida Selatan untuk menghabiskan sumber daya yang berharga," DeSantis mengatakan kepada Fox News pada Senin. Ia merujuk pada fasilitas kesehatan negara bagian itu. Dalam konferensi pers, dia mengatakan lebih suka mengirim bantuan medis ke Zaandam.
Tapi unggahan di laman Holland America, satu unit dari Carniva Corp yang merajai bisnis kapal pesiar dunia, presiden perusahaannya Orlando Ashford mendesak otoritas untuk memperlihatkan belas kasih.
"Kita sedang berurusan dengan sindrom 'bukan masalahku'," katanya. "Komunitas internasional, secara konsisten murah hati dan suka menolong di hadapan derita manusia, bukalah diri untuk Zaandam."
Ashford mengatakan, pada Senin (30/3), 76 penumpang dan 117 anggota kru Zaandam menunjukkan gejala mirip flu, termasuk delapan orang yang terinfeksi corona.