REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Para ilmuwan dari Russian Academy of Sciences Institute of Chemical Biology and Fundamental Medicine siap mengembangkan obat virus corona baru Covid-19. Hal itu diharapkan dapat membantu dunia mengatasi pandemi.
"Obat eksperimental untuk terapi infeksi virus corona spesifik akan menjadi bagian yang diperkaya dari imunoglobulin antivirus darah manusia, diekstraksi dari plasma pasien yang pulih dari virus corona," kata layanan pers Russian Academy of Sciences Institute of Chemical Biology and Fundamental Medicine dalam sebuah pernyataan pada Rabu (1/4), dikutip laman kantor berita Rusia, TASS.
Russian Academy of Sciences Institute of Chemical Biology and Fundamental Medicine memerlukan 500 mililiter plasma darah pasien yang sembuh dari Covid-19. "Pengembangannya diperkirakan akan memakan waktu 30 hari," ucapnya.
Untuk proses penelitian dan pengembangan, diperlukan dana sebesar enam juta rubel. Namun, para ilmuwan di Russian Academy of Sciences Institute of Chemical Biology and Fundamental Medicine percaya obat tersebut akan sepenuhnya steril dan non-pirogenik.
Obat itu pun diharapkan dapat diberikan secara intravena atau memasukannya melalui pembuluh darah. Hingga berita ini ditulis, Rusia memiliki 2.777 kasus Covid-19 dengan korban meninggal mencapai 24 jiwa.
Berdasarkan data yang dihimpun John Hopkins University and Medicine (Coronavirus Resource Center), saat ini terdapat 926.095 kasus Covid-19 di seluruh dunia. Jumlah kematian telah mencapai 46.252 jiwa.