REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sedang menyelidiki laporan tentang pasien yang kembali positif Covid-19 setelah pulih dan siap dipulangkan dari rumah sakit. Sejumlah pasien demikian terdapat di Korea Selatan (Korsel).
"Kami mengetahui laporan-laporan ini tentang individu yang telah dites negatif untuk Covid-19 menggunakan pengujian PCR (polymerase chain reaction) dan kemudian setelah beberapa hari pengujian positif lagi," kata WHO dalam sebuah keterangan yang dikirim ke Reuters, Ahad (12/4).
WHO mengungkapkan terus menjalin kontak dengan para ahli klinisnya serta berupaya keras memperoleh informasi lebih lanjut tentang kasus-kasus tersebut. "Penting untuk memastikan bahwa ketika sampel dikumpulkan untuk pengujian pada pasien yang dicurigai, prosedur diptuhi dengan benar," ucapnya.
Menurut pedoman WHO tentang manajemen krisis, seorang pasien Covid-19 dapat dipulangkan dari rumah sakit setelah menerima dua kali berturut-turut hasil tes negatif setidaknya dalan 24 jam terpisah. Berdasarkan studi saat ini, ada periode sekitar dua pekan antara timbulnya gejala dan pemulihan klinis pasien Covid-19 ringan.
"Kami menyadari bahwa beberapa pasien positif PCR setelah mereka pulih secara klinis, tapi kami membutuhkan pengumpulan sampel sistematis dari pasien yang pulih untuk lebih memahami berapa lama mereka melespaskan virus hidup," kata WHO.
Pada Jumat (10/4) lalu, terdapat 91 pasien Covid-19 di Korsel yang kembali positif setelah dinyatakan pulih. Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korsel Jeong Eun-kyeong memperkirakan bahwa virus mengatifkan dirinya kembali.
Otoritas kesehatan Korsel masih belum mengetahui secara jelas mengapa hal itu terjadi. Penyelidikan epidemiologis sedang dilakukan.