REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Pihak berwenang Moskow menuding para hacker telah membuat situs resmi baru untuk sistem perizinan kerja di tengah upaya pemerintah melakukan pencegahan terhadap pandemi virus Covid-19. Pada Senin (13/4), Moskow meluncurkan situs baru untuk memperketat pemantauan pergerakan masyarakat selama lockdown.
Orang-orang yang berencana melakukan perjalanan dengan transportasi umum atau pribadi untuk bekerja, wajib mengajukan izin digital melalui website tersebut. Website yang baru diluncurkan tersebut tidak bisa digunakan karena diduga telah diretas.
Seorang pejabat kota Moskow, Eduard Lysenko mengatakan kepada stasiun radio Ekho Moskvy, peretasan sejumlah situs website milik pemerintah telah meningkat selama enam bulan terakhir. Moskow merupakan daerah yang paling parah dilanda pandemi virus korona dan telah memberlakukan lockdown.
Warga Moskow tidak dibolehkan keluar rumah kecuali untuk membeli makanan, mencari perawatan medis yang mendesak, membuang sampah, atau pergi bekerja jika sangat diperlukan. Pihak berwenang Moskow menyatakan, mereka telah mengeluarkan hampir 700 ribu izin bagi warga untuk menggunakan transportasi umum maupun pribadi ketika bekerja.
Awalnya, Rusia mencatat jumlah kasus virus korona lebih sedikit ketimbang negara-negara lain di Eropa barat, terutama setelah menutup perbatasan dengan Cina pada Januari. Namun seiring dengan berjalannya waktu, jumlah kasus virus korona di negara itu mulai meningkat tajam.