Rabu 15 Apr 2020 10:58 WIB

Sekjen PBB: Sekarang Bukan Waktunya Kurangi Sumber Daya WHO

Sekjen PBB mengatakan saat pandemi Covid-19 bukan waktunya kurangi sumber daya WHO

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Sekjen PBB Antonio Guterres mengatakan saat pandemi Covid-19 bukan waktunya kurangi sumber daya WHO. Ilustrasi.
Foto: AP Photo/Mary Altaffer
Sekjen PBB Antonio Guterres mengatakan saat pandemi Covid-19 bukan waktunya kurangi sumber daya WHO. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB) Antonio Guterres mengatakan bahwa bukan waktunya mengurangi sumber daya bagi Organisasi Kesehatan Dunia. Pernyataan itu diungkapkan setelah Presiden Donald Trump menghentikan pendanaan Amerika Serikat untukWHO dalam penanganan pandemi virus corona.

Guterres mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa bukan waktunya untuk mengurangi sumber daya untuk operasi Organisasi Kesehatan Dunia atau organisasi kemanusiaan lainnya dalam memerangi virus. "Sekarang adalah waktu bagi persatuan dan komunitas internasional untuk bekerja bersama dalam aksi solidaritas dalam menghentikan Covid-19 dan dampak yang ditimbulkan virus corona itu," kata dia.

Baca Juga

Sebelumnya, Presiden Donald Trump pada Selasa (14/4) mengatakan telah menginstruksikan menghentikan pendanaan untuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) atas penanganan pandemi corona sementara pemerintahannya meninjau penanganannya terhadap krisis global itu. Trump, pada konferensi pers Gedung Putih, mengatakan WHO telah gagal dalam tugas dasarnya dan harus bertanggung jawab.

Dia mengatakan kelompok itu telah mempromosikan disinformasi China tentang virus yang kemungkinan mengarah pada penyebaran virus yang lebih luas daripada yang seharusnya terjadi. Amerika Serikat adalah donor keseluruhan terbesar untuk WHO yang berbasis di Jenewa. Negara adidaya ini menyumbang lebih dari 400 juta dolar AS pada tahun 2019 atau sekitar 15 persen dari total anggaran.

Penghentian pendanaan itu telah diperkirakan sebelumnya. Trump semakin kritis terhadap organisasi itu ketika krisis kesehatan global terus berlanjut. Dia bereaksi dengan marah terhadap kritik terhadap cara penanganan pemerintahannya.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement