REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL--Korea Selatan (Korsel) mengumumkan delapan kasus infeksi virus corona. Pada Ahad (19/4) Korsel melaporkan ini pertama kalinya kasus baru infeksi corona menyentuh angka satu digit dalam dua bulan terakhir.
Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Korsel (KCDC) mengatakan dengan delapan kasus baru ini maka total kasus virus corona di Korsel menjadi 10.661. Sebanyak 234 pasien meninggal dunia.
KCDC mengatakan sebanyak 8.042 pasien dinyatakan pulih dan diizinkan keluar dari karantina. Tapi mereka masih memeriksa 12.243 orang untuk mengetahui apakah mereka pernah kontak dengan virus atau tidak.
Dalam beberapa pekan terakhir beban kasus infeksi di Korsel berkurang. Setelah sebelumnya mereka melaporkan ratusan kasus baru setiap hari pada akhir Februari dan awal Maret. Sebagian besar kasus infeksi terjadi di kota Daegu dan wilayah sekitar.
Walaupun beberapa hari terakhir tren menunjukkan penurunan kasus. Tapi pemerintah Korsel memperingatkan kemungkinan adanya 'penyebaran hening' karena masyarakat mulai melonggarkan himbauan pembatasan sosial.
Kasus pertama infeksi virus corona yang kini dikenal Covid-19 di Korsel diumumkan pada 20 Januari. Pada 19 Februari jumlah kasus infeksi naik menjadi 20 dan keesokan harinya menjadi 58.
KCDC mengatakan jumlah kasus infeksi melonjak naik setelah seorang pasien yang disebut Pasien 31 berpartisipasi dalam sebuah pertemuan besar di Shincheonji Church of Jesus the Temple of the Tabernacle of the Testimony di Daegu. Pemerintah Korsel pun mengisolasi kota tersebut.
Korsel dinilai berhasil menahan laju penyebaran dengan melakukan pemeriksaan massal. Meski tanpa memberlakukan kebijakan karantina nasional yang ketat seperti yang diterapkan negara-negara lain.