REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG - Hong Kong memperluas langkah-langkah pencegahan penularan Covid-19 dengan memperpanjang masa lockdown dua pekan lagi hingga 7 Mei. Para pemimpin kota sebelumnya memperingatkan bahwa melonggarkan aturan lockdown adalah tindakan yang terlalu dini untuk dilakukan.
Dalam 24 jam, Hong Kong tidak melaporkan adanya kasus baru. Ini merupakan tanda-tanda yang menjanjikan bahwa wabah virus corona mulai melambat setelah gelombang kedua lonjakan kasus pada Maret lalu.
Namun demikian, dilansir CNN, Kepala Eksekutif Carrie Lam memperingatkan bahwa Hong Kong tidak dapat begitu saja menurunkan kebijakan lockdown. Dia tidak akan membiarkan risiko mengurangi tindakan pengamanan dengan sia-sia.
Karena itu, kebijakan social distancing yang akan berakhir 23 April diperpanjang oleh Carrie Lam hingga 7 Mei. Pembatasan-pembatasan tersebut termasuk larangan pertemuan publik lebih dari empat orang, restoran dan tempat katering lainnya harus memastikan meja mereka setidaknya berjarak 1,5 meter, atau ada semacam partisi di antara meja.
Beberapa kafe dan restoran kecil, tanpa ruang yang cukup untuk menyebar tempat duduk, hanya melayani dibawa pulang dan pengiriman selama periode ini. Orang-orang harus diuji suhunya sebelum memasuki tempat makan.
Kebijakan itu juga mengimbau semua pelancong yang tiba di bandara Hong Kong harus diuji. Jika hasil tes negatif, mereka masih harus mengikuti aturan karantina wajib. Bar, gimnasium, taman bermain, klub malam, pusat karaoke, salon kecantikan, dan panti pijat adalah beberapa bisnis yang diperintahkan untuk ditutup.
Reuters melaporkan pusat permainan, ruang dan gedung olahraga, bioskop, taman hiburan, dan tempat hiburan umum lainnya juga ditutup. Penerimaan kedatangan warga asing di bandara juga telah ditangguhkan tanpa batas waktu.
Menurut data worldometers, Hong Kong hanya mencatat empat kematian akibat virus corona dan 1.026 kasus infeksi postif di seluruh wilayah Hong Kong. Sementara data global mencatat 2.482.272 kasus dengan 170.472 kematian akibat Covid-19.