REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Pemerintah Spanyol akan mulai melakukan pelonggaran bertahap pada pekan depan. Pelonggaran lockdown di Spanyol akan dibarengi dengan penerapan kedisiplinan yang harus dipatuhi.
Menteri Dalam Negeri Fernando Grande-Marlaska mengatakan, periode pelonggaran akan lebih banyak mengambil tindakan kedisiplinan daripada saat lockdown diberlakukan. Implementasinya akan bervariasi setiap provinsi, tergantung pada faktor-faktor penentu.
Grande-Marlaska menjelaskan, kedisiplinan yang akan diterapkan akan menimbang tingkat infeksi yang berkembang, jumlah tempat perawatan intensif yang tersedia secara lokal dan kepatuhan dengan aturan jarak.
Sedangkan, Menteri Kesehatan, Salvador Illa mengatakan, aturan tentang mengunjungi teman dan keluarga akan diberikan dalam beberapa hari mendatang. Izin tersebut diberikan setelah warga Spanyol harus menghadapi karantina nasional yang menghentikan kehidupan publik sejak 14 Maret dan hampir melumpuhkan perekonomian.
Para pekerja melukiskan tanda "jaga jarak" pada penyeberangan jalan di Madrid sebagai persiapan ketika pembatasan dihapus secara bertahap. "Evolusi yang kami lihat masih sangat menguntungkan dan sesuai dengan apa yang kami harapkan," kata koordinator kedaruratan kesehatan, Fernando Simon.
Kementerian Kesehatan menyatakan, jumlah keseluruhan korban meninggal di negara itu naik 453 menjadi 24.275. Kasus tambahan berasal dari hari sebelumnya di wilayah Galicia.
Sedangkan, jumlah kasus yang didiagnosis naik 2.144 menjadi 212.917, penghitungan tertinggi kedua di dunia setelah Amerika Serikat. Hanya saja, jumlah kematian setiap hari telah menurun tajam dari 950 yang terlihat pada awal April.