Ahad 03 May 2020 01:12 WIB

Anak 12 Tahun Sembuh Usai Alami Gagal Organ karena Covid-19

Sang anak mengalami gejala sakit tak umum yang disebabkan karena covid-19.

Rep: Adysha Citra Ramadhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Dua orang paramedis saling membantu dalam mengenakan pakaian dan alat pelindung diri (APD) sebelum bertugas menangani pasien. ilustrasi
Foto: Antara/Muhammad Iqbal
Dua orang paramedis saling membantu dalam mengenakan pakaian dan alat pelindung diri (APD) sebelum bertugas menangani pasien. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - - Anak perempuan bernama Juliet Daly harus mengalami serangan jantung dan beberapa gagal organ karena Covid-19. Akan tetapi, anak berusia 12 tahun ini berhasil selamat dan pulih dari kondisi tersebut.

"Saya mati dan saya kembali," ujar Juliet, seperti dilansir Metro

Juliet pertama kali jatuh sakit pada awal April lalu dengan keluhan nyeri perut dan muntah. Ibu Juliet yang seorang dokter spesialis radiologi, Jennifer, mengira sang anak mengalami radang usus buntu.

Melihat gejala-gejala yang muncul, tak terlintas di benak Jennifer bahwa Juliet terkena Covid-19. Terlebih, Juliet tidak menampakkan gejalal Covid-19 yang umum seperti demam, batuk kering atau kesulitan bernapas.

Melihat bibir sang anak membiru, Jennifer segera melarikan Juliet ke rumah sakit. Di rumah sakit inilah baru diketahui bahwa penyebab gejala-gejala yang dialami Juliet adalah Covid-19.

Di ruang emergensi, Juliet sempat mengalami henti jantung sehingga petugas medis harus melakukan CPR untuk mencegah kematian. Setelah itu, Juliet langsung dirujuk ke Oschner Medical Center di Jefferson, Loisiana, untuk mendapatkan terapi spesialis.

"Juliet datang sebagai salah satu anak dengan kondisi paling sakit yang pernah kami rawat akibat Covid-19," jelas Dr Jake Kleinmahon yang menangani Juliet.

Jake mengungkapkan bahwa Covid-19 membuat irama jantung Juliet menjadi terganggu. Jantung bagian atas Juliet pada waktu itu tidak berfungsi seirama dengan jantung bagian bawahnya. Saat dipakaikan ventilator, Juliet juga sempat mengalami kegagalan beberapa organ.

Juliet menghabiskan empat hari dengan menggunakan ventilator dalam keadaan tidak sadar. Setelah itu, Juliet mulai tersadar dan kondisinya perlahan membaik. Juliet diizinkan pulang dari rumah sakit pada 15 April lalu. Dokter mengatakan seharusnya tak akan ada kerusakan permanen yang terjadi pada tubuh Juliet.

Saat sakit, tak banyak hal yang bisa diingat oleh Juliet. Jennifer mengatakan hal yang bisa diingat oleh Juliet adalah perkataan dari sang ayah.

"Yang dia ingat hanyalah ayahnya berkata dia akan tidur. 'Mereka akan memasangkan pipa ke tenggorokanmu. Kamu akan dibawa dengan helikopter. Kamu akan bangun di sebuah rumah sakit baru dan ibu akan ada di sana.' Dan, memang itu yang terjadi," ucap Jennifer.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement