Selasa 05 May 2020 13:46 WIB

China Perkirakan Raup 85 Juta Wisatawan di Libur Panjang

Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata China perkirakan raup 85 juta wisatawan

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Tembok Besar Cina. Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata China perkirakan raup 85 juta wisatawan di libur Hari Buruh. Ilustrasi.
Foto: EPA
Tembok Besar Cina. Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata China perkirakan raup 85 juta wisatawan di libur Hari Buruh. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING - Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata China (MCT) memperkirakan 85 juta kunjungan wisatawan domestik selama liburan Hari Buruh. Sedangkan Wuhan menduduki peringkat pertama kota yang didambakan para wisatawan.

MCT menyebutkan total pendapatan sektor pariwisata dalam tiga hari mulai Jumat (1/5) hingga Ahad (3/5) mencapai 35,06 miliar yuan atau sekitar Rp77,2 triliun. Libur Hari Buruh di China berlangsung hingga Selasa.

Baca Juga

Pada Ahad saja tercatat 30,94 juta kunjungan wisatawan domestik yang menghasilkan pendapatan 12,43 miliar yuan (Rp27,3 triliun). Demikian keterangan MCT dikutip sejumlah media setempat, Selasa.

Hasil survei menyebut Wuhan yang merupakan kota terparah dilanda wabah Covid-19 menduduki peringkat pertama dambaan para wisatawan sepanjang 2020. Survei itu dilakukan Pusat Riset Pariwisata yang bernaung di bawah Akademi Ilmu Pengetahuan Sosial China (CASS).

Survei berbasis mahadata dan 15.163 kuesioner itu menyebutkan bahwa responden ingin berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi ibu kota Provinsi Hubei pascawabah. Popularitas Wuhan dalam survei tersebut mampu mengalahkan Beijing dan Chongqing.

Para wisatawan berpendapatan rendah sangat tertarik dengan penawaran biaya perjalanan dan hotel murah. Kelompok ini melakukan perjalanan 3,8 kali dalam setahun atau naik dibandingkan tahun lalu yang hanya 1,6 kali.

Menurut Direktur Pusat Riset Pariwisata Song Rui, Covid-19 telah menciptakan tantangan besar sektor pariwisata dunia. Industri ini perlahan-lahan pulih berkat kebijakan yang ketat dan efektif dalam mengendalikan wabah.

"Tapi dibukanya kembali objek wisata juga tidak mudah karena masyarakat lebih mementingkan kesehatan, kebersihan, dan menghindari sebisa mungkin risiko saat berlibur," katanya dikutip portal berita ECNS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement