Selasa 12 May 2020 12:03 WIB

Kematian Corona di New York Disebut Lebih Besar dari Laporan

Kematian akibat virus corona di New York disebut mencapai 24 ribu, dari laporan 5.300

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Seorang pria mengenakan masker berjalan di Dermaga 45 di Hudson River Park, New York, AS, Kamis (30/4) malam.Kematian akibat virus corona di New York diperkirakan lebih besar dari laporan resmi.
Foto: AP
Seorang pria mengenakan masker berjalan di Dermaga 45 di Hudson River Park, New York, AS, Kamis (30/4) malam.Kematian akibat virus corona di New York diperkirakan lebih besar dari laporan resmi.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Jumlah kasus kematian akibat virus corona di Kota New York, Amerika Serikat (AS) diperkirakan jauh lebih besar dibandingkan yang diumumkan pemerintah kota dan negara bagian. Hal itu disampaikan oleh Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS (CDC).

Dalam laporan yang dirilis Selasa (12/5), CDC mengatakan antara 11 Maret sampai 2 Mei ada sekitar 24 ribu orang yang meninggal di New York. Angka itu jauh lebih banyak dibandingkan yang disampaikan pemerintah.

Baca Juga

Dalam rentang waktu itu pemerintah New York hanya melaporkan 5.300 kematian terkait virus corona. Di laporan tersebut para peneliti di Departemen Kesehatan dan Kesehatan Mental New York mengatakan beberapa kasus kematian Covid-19 dapat tidak dihitung karena pasien meninggal di rumah dan tidak menerima layanan kesehatan.

Para peneliti menulis hal itu mungkin mencerminkan krisis kesehatan di New York. Ketakutan masyarakat terinfeksi dan besarnya beban yang dihadapi rumah sakit membuat layanan kesehatan yang dibutuhkan untuk penyakit lain seperti jantung dan diabetes tertunda.

"Melacak kelebihan kasus kematian sangat penting untuk memahami kontribusi Covid-19  pada kematian dan rendahnya ketersediaan layanan kesehatan untuk penyakit lain," kata para peneliti dalam laporan itu.

Laporan tersebut menyoroti tantangan yang dihadapi pemerintah dalam menghitung jumlah korban meninggal selama krisis Covid-19. Banyak kasus kematian akibat Covid-19 di seluruh dunia yang tak dihitung baik karena tes yang terbatas atau cara negara yang berbeda-beda dalam menghitung korban meninggal dunia.  

Pada Ahad (11/5) berdasarkan pemeriksaan laboratorium  New York mencatatkan 14.800 kematian terkait virus corona. Sekitar 5.200 orang yang meninggal dunia tidak menjalani tes tapi dokter cukup yakin mereka meninggal karena virus. 

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement