REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Otoritas India mengonfirmasi bahwa infeksi Covid-19 di negara mereka telah melebihi angka 200 ribu kasus. Pemerintah setempat juga memprediksi bahwa puncak kurva paparan virus tersebut belum terlihat dalam waktu dekat.
"Kami sangat jauh untuk mencapai puncaknya," kata Dewan Penelitian Medis India yang dikelola pemerintah Nivedita Gupta seperti diwartakan Reuters, Rabu (3/6).
Kementerian kesehatan India mengungkapkan bahwa ada lonjakan drastis jumlah kasus harian hingga mencapai 8.909 paparan infeksi. Pemerintah mengonfirmasi bahwa secara keseluruhan tercatat 207.615 kasus infeksi Covid-19.
Sementara angka kematian akibat virus yang pertama kali muncul di Wuhan, China itu telah mencapai 5.815 jiwa. Pemerintah India sebelumnya memprediski bahwa puncak paparan infeski Corona akan terjadi pada Juni ini atau Juli nanti.
India telah melonggarkan kebijakan lockdown yang mulai diterapkan pada Maret lalu. Kebijakan tersebut diakui telah meretakan perekonomian negara hingga membuat puluhan ribu warga mereka kehilangan pekerjaan alias terkena PHK.
Gupta mengatakan, pengoprasian kembali layanan transportasi umum semisal kereta api dan bus membuat para pekerja migran mudik ke kampung halaman mereka dari zona merah. Titik epidemi yang semula berada di Mumbai dan Delhi, kata ia, mulai tersebar ke daerah pedalaman.
Dia mengatakan, peningkatan jumlah infeksi di daerah pelosok mulai terlihat semisal seperti di Bihar, Odisha dan Uttarakhand yang merupakan pemasok sebagian besar pekerja migran. Kendati, Gupta mengatakan bahwa India relatif telah melakukan penanganan virus dengan baik di tengah besarnya populasi di negara tersebut. "Tindakan pencegahan kami sangat efektif. Kami berada dalam posisi yang jauh lebih baik berhadapan dengan negara lain," katanya.