REPUBLIKA.CO.ID, CARACAS — Pemerintah Iran mengirim bantuan peralatan medis untuk penanganan pandemi Covid-19 ke Venezuela. Hubungan kedua negara semakin erat karena sama-sama berada di bawah sanksi Amerika Serikat (AS).
“Hari ini kita melihat kedatangan barang-barang ini untuk memperkuat Venezuela dalam perjuangannya melawan virus corona,” kata Duta Besar Iran untuk Venezuela Hojjatollah Soltani pada Selasa (9/6).
Bantuan peralatan medis itu tiba di Bandara Maiqueita. Menteri Perencanaan Venezuela menerima langsung bantuan tersebut. “Saat ini apa yang kami terima adalah berbagai jenis alat pengujian,” katanya.
Para ahli kesehatan mengatakan Venezuela adalah salah satu negara yang paling rentan terhadap pandemi Covid-19. Krisis ekonomi yang parah telah memperlemah jasa atau layanan kesehatan, termasuk penyediaan pasokan listrik dan air.
Sebelum bantuan medis, Iran telah mengirim lima kapal tankernya untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) Venezuela. Tindakan tersebut sebenarnya melanggar sanksi AS.
Kendati demikian Iran menyatakan tetap siap untuk mengirim lebih banyak BBM ke Venezuela. “Iran mempraktikkan hak perdagangan bebasnya dengan Venezuela dan kami siap mengirim lebih banyak kapal jika Caracas meminta lebih banyak pasokan dari Iran," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Abbas Mousavi pada Senin (1/6).
Iran berada di bawah sanksi AS karena menolak mematuhi tuntutan Washington perihal program nuklirnya. Sementara dengan Venezuela, AS enggan mengakui pemerintahan Presiden Nicolas Maduro. Sebaliknya AS mendukung dan mengakui kepemimpin tokoh oposisi Juan Guaido.
AS telah membekukan seluruh aset milik Pemerintah Venezuela yang berada di negaranya. Langkah itu bertujuan untuk menekan dan mengisolasi pemerintahan Maduro.