REPUBLIKA.CO.ID, WELLINGTON -- Patung John Hamilton di Kota Hamilton, Selandia Baru, diturunkan pada Jumat (12/6). Hamilton adalah seorang komandan angkatan laut Inggris yang dituduh membantai orang-orang Maori pada abad ke-19.
"Kita tidak bisa mengabaikan apa yang sedang terjadi di seluruh dunia dan kita juga seharusnya tidak. Pada saat kami berusaha membangun toleransi serta pemahaman antarbudaya dan dalam komunitas, saya pikir patung itu tidak membantu kami menjembatani kesenjangan tersebut," kata Southgate.
Namun Wakil Perdana Menteri Selandia Baru Winston Peters tak sepakat dengan penurunan patung Hamilton. Dia memandang seruan itu sebagai "gelombang kebodohan". "Suatu negara belajar dari kesalahan dan kemenangannya dan rakyatnya harus memiliki pengetahuan serta kedewasaan untuk membedakan keduanya," ujarnya.
Sebelumnya, komunitas Maori telah berulang kali menyerukan dan meminta agar patung Hamilton diturunkan. Pada 2018, patung itu sempat menjadi sasaran aksi perusakan. Saat ini, banyak patung tokoh yang memiliki kaitan dengan sejarah penjajahan dan perbudakan di berbagai negara diturunkan.
Ada yang dirobohkan secara paksa dan terdapat pula yang diturunkan sendiri oleh otoritas lokal. Hal itu dilakukan menyusul kian masifnya aksi demonstrasi antirasialisme "Black Lives Matter". Aksi itu bermula di Amerika Serikat untuk mengecam dibunuhnya pria Afrika-Amerika George Floyd oleh polisi berkulit putih.