Ahad 14 Jun 2020 20:26 WIB

Turki dan Rusia Tunda Pembicaraan Bahas Libya

Turki dan Rusia mendukung pihak berbeda dalam pertempuran di Libya.

Tentara Libya merayakan kemenangan setelah merebut kota Tarhuna dari milisi pemberontak Khalifa Haftar di barat Libya pada 5 Juni 2020. ( Hazem Turkia - Anadolu Agency )
Foto: Anadolu Agency
Tentara Libya merayakan kemenangan setelah merebut kota Tarhuna dari milisi pemberontak Khalifa Haftar di barat Libya pada 5 Juni 2020. ( Hazem Turkia - Anadolu Agency )

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL  -- Turki dan Rusia telah menunda pembicaraan tingkat menteri yang diharapkan akan berfokus tentang Libya dan Suriah. Kedua negara mendukung pihak yang berlawanan dalam konflik berkepanjangan tersebut.

Kementerian Luar Negeri Turki mengatakan, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov memutuskan untuk menunda pembicaraan dalam panggilan telepon pada Ahad.

Baca Juga

"Wakil menteri dua negara akan melanjutkan kontak dan pembicaraan pada periode mendatang. Pembicaraan tingkat menteri akan diadakan di kemudian hari," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.

Lavrov dan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu telah dijadwalkan akan mengunjungi Istanbul untuk pembicaraan tersebut. Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan pembicaraan akan diadakan pada hari pertemuan para menteri.

PBB mengatakan Ahad ini bahwa pihak-pihak yang bertikai telah memulai pembicaraan gencatan senjata baru di Libya. Seperti diketahui Ankara mendukung Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) yang diakui secara internasional. Dalam beberapa pekan terakhir pasukan GNI telah menangkis serangan di Tripoli oleh Tentara Nasional Libya (LNA) .

Moskow, bersama dengan Uni Emirat Arab dan Mesir, mendukung LNA dalam konflik Libya yang telah berlangsung lama. Di Suriah, Rusia mendukung pasukan Presiden Suriah Bashar al Assad, sementara Turki mendukung pejuang oposisi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement