REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR (ANTARA) -- Kantor Perdana Menteri Malaysia membantah laporan portal Sarawak Report yang menyatakan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin telah melanggar karantina dengan bepergian ke luar negeri untuk perawatan kanker. Dalam pernyataan di Putrajaya, Selasa, mereka menyatakan laporan tersebut merupakan sebuah kebohongan dan tuduhan berniat jahat.
Kantor Perdana Menteri menyatakan, Muhyiddin menjalani karantina di rumah selama 14 hari mulai 22 Mei adalah mengikuti Standar Operasional Prosedur (SOP) Kementerian Kesehatan Malaysia setelah salah satu staf yang hadir pascamusyawarah kabinet dinyatakan positif Covid-19.
Selama menjalani masa karantina Perdana Menteri Muhyiddin Yassin senantiasa mematuhi aturan tidak keluar rumah dan semua tugas dijalankan dari rumah termasuk mengadakan video konferensi bersama Menteri Pertahanan Ismail Sabri Yaakob dan Dirjen Kesehatan Dr Noor Hisyam Abdullah.
Tuduhan Sarawak Report bahwa Perdana Menteri Muhyiddin Yassin melanggar perintah karantina dengan keluar rumah apalagi terbang ke luar negeri adalah sama sekali tidak berdasar dan hanya rekaan penulis.
Penulis portal Sarawak Report perlu bertanggung jawab atas tuduhan yang dialamatkan kepada perdana menteri dengan menyampaikan bukti termasuk pesawat yang dinaiki, rumah sakit di Singapura dan dokternya sebagaimana dituduhkan.
Sementara itu Sarawak Report selama ini dikenal karena keberhasilannya membongkar kasus 1MDB mantan Perdana Menteri Datuk Seri Najib Razak.